Tidur merupakan alah satu cara untuk melepas kelelahan baik jasmani maupun mental. Dalam keadaan tidur, sedikit sekali yang dapat diingat secara normal dapat dikatakan bahwa dalam tidur semua system dalam tubuh kita berkurang kegiatannya. Pengurangan ini sampai batas paling dasar dan akan tetap dalam batas ini sapai kita bangun kembali keesokan harinya.
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi .
Saat “ tidur dalam,” otak memperbaiki dirinya sendiri dan merangsang pembentukan sistem kekebalan. Kita ketahui bahwa tidur adalah sebuah reflek yang rumit, yang mensyaratkan relaksasi dan sejumlah kondisi lain fasilitasi untuk proses ini dikenal sebagai tidur higinis (hygien).
kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak merasa lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk.
Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur.
Tidur yang berlebihan sama buruknya dengan orang yang kurang tidur. Karena itu, para ahli dari National Sleep Foundation (NSF) Amerika mengeluarkan panduan durasi tidur sesuai usia. Panduan ini dibuat berdasarkan kajian dari para ahli lintas bidang, mulai dari ahli anatomi, psikiatri, neurologi, dokter anak, dokter kandungan, hingga geriatri (dokter ahli lansia). Dalam rekomendasi terbarunya, mereka memperluas kelompok usia anak-anak mulai dari bayi berusia 4 bulan sampai 17 tahun. Sementara untuk orang dewasa dimulai dari 18 tahun sampai 65 tahun.
Berikut rekomendasi durasi tidur yang spesifik bagi tiap jenjang usia:
Durasi tidur yang ideal dianggap penting bagi kesehatan karena kurang waktu istirahat satu malam saja bisa mengganggu hormon yang mengatur fungsi nafsu makan. Orang yang sering kurang tidur juga diketahui cenderung lebih gemuk. Sebuah penelitian tahun 2011 yang dipublikasikan di European Heart Journal menemukan bahwa orang yang tidak cukup waktu tidur memiliki risiko 48 persen terkena penyakit jantung koroner dalam periode 7 sampai 25 tahun.
Tak hanya itu, timbul 15 persen risiko meninggal akibat stroke dalam kurun waktu yang sama. Namun, risiko terhadap kesehatan tak hanya berlaku bagi mereka yang kurang tidur. Masih dalam penelitian yang sama, terlalu banyak tidur (lebih dari 9 jam dalam semalam) menunjukkan risiko 38 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dan 65 persen lebih tinggi terkena stroke.