Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Viral Dedy Susanto, Apa Bedanya Psikolog dan Psikiater?

Viral Dedy Susanto, Apa Bedanya Psikolog dan Psikiater?

- Selasa, 18 Februari 2020 | 09:02 WIB
Viral Dedy Susanto, Apa Bedanya Psikolog dan Psikiater?

Baru-baru ini viral nama Dedy Susanto, doktor psikologi yang melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya.

Dedy juga tidak terdaftar sebagai tenaga medis di HIMPSI (Sistem Informasi Keanggotaan Himpunan Psikologi Indonesia).

Sebelumnya, Dedy mengaku bisa menyembuhkan berbagai gangguan jiwa termasuk orientasi seksual seperti LGBT. Padahal, meski sama-sama menggunakan kemampuan analisis untuk mengetahui tingkat kesehatan mental, praktek psikologi berbeda dengan psikiatri.

Mengutip situs Psychiatry.org, persamaan antara kedua profesi ini adalah sama-sama menangani pasien dengan gangguan mental. Keduanya juga praktik dengan melakukan psikoterapi.

Baik psikolog maupun psikiater bisa menjadi spesialis dalam bidang forensik, anak-anak, serta masalah geriatri. Psikolog membantu pasien lewat konseling, terkadang memberikan tes menulis dan terapi kognitif.

Namun, terdapat perbedaan mendasar antara dua profesi ini.

Psikolog

Psikolog merupakan lulusan Fakultas Psikologi dan memiliki pelatihan tambahan dalam penelitian atau klinik.

Psikolog menangani pasien dengan gangguan mental dengan psikoterapi dan tes/ evaluasi psikologi. Psikolog membantu pasien untuk memahami emosi dan perasaan mereka.

Psikolog tidak bisa memberi resep obat kepada pasien.

Psikiater

Seorang psikiater adalah dokter medis, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dengan pelatihan psikiatri. Psikiater menggali semua aspek baik mental maupun fisik, serta masalah psikologis.

Psikiater melakukan konseling serta mengumpulkan gejala-gejala fisik seperti hilang ingatan, kesulitan tidur, dan perilaku hiperaktif. Psikiater juga membantu pasien dengan kondisi yang rumit seperti skizofrenia dan kelainan bipolar.

Seorang psikiater bisa melakukan psikoterapi, memberikan resep obat, serta melakukan pengobatan atau terapi medis lainnya.

Cari Artikel Lainnya