Ujang Purnama, Si Peneliti Manfaat Jagung Putih

Pernah tinggal di Alaska selama 2 tahun, sejak usia 16 tahun, membuat Ujang Purnama tumbuh jadi pemuda yang tak takut tantangan. Dia memupuk terus impiannya menjadi ilmuwan.

Ujang kini kuliah di Institut Teknologi Bandung. Beberapa waktu lalu dia dan 20 mahasiswa lain mewakili Indonesia dalam kegiatan Novartis Biocamp tingkat dunia di Brussels.

Dia meneliti mengenai jagung putih, yang bisa dijadikan menu makanan alternatif nan murah dan sehat.

Di ITB Ujang juga menginisiasi sociopreneurship bernama Cornrice, yang mendorong konsumsi jagung putih sebagai pengganti beras.

Dia ingin membangun lembaga penelitian kesehatan yang berfokus pada pengembangan bioteknologi, yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Ujang memang cinta dan sangat berminat pada dunia penelitian dan bioteknologi farmasi. Dia sempat belajar mengenai obat dan senyawa kimia di Jepang.

Dia juga pernah melakukan pengujian toksisitas sel induk sebelum dipasarkan ke publik.

Ujang mengatakan kagum dengan pemuda-pemuda yang ikut Novartis Biocamp. Mereka itu adalah pemuda yang ambisius, outstanding, dan sangat aktif.

“Tapi saya juga lebih kaget ketika melihat teman- teman saya dari negara lain yang lebih aktif dalam berbicara dan mengeluarkan pendapat serta mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, sekalipun dengan melontarkan pertanyaan bodoh,” kata Ujang, saat berbagi pengalaman di acara Novartis Biocamp Alumni Forum, baru-baru ini.

Ujang berharap bisa melanjutkan pendidikan sampai S3 dan jadi yang terbaik di tiap jenjangnya.

“Salah satu mimpi saya yang lain adalah mendatangkan dana dari negara lain, karena dana yang ada sangat banyak dan bisa didapatkan untuk negara berkembang seperti Indonesia. Kegunaan dana tersebut nanti akan saya kembangkan untuk sebagai pengabdian masyarakat,” tambahnya.

Novartis Biocamp International tahun ini mengambil tema IT. Novartis sedang tertarik untuk mengembangkan cara pengobatan dengan menggunakan teknologi informasi.

Novartis mengundang salah satu pembicara dari Microsoft untuk bisa merealisasikan apa yang akan dibuat. Sistem pengobatannya adalah nantinya orang yang ingin berobat, tidak lagi perlu untuk datang ke dokter.

Dokter bisa memantau para pasien mulai dari tekanan darahnya, kadar gula darah dan lainnya, melalui smartphone.