Wawancara bisa jadi bagian paling mendebarkan dalam proses melamar kerja. Ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya mudah jika mampu menjawabnya dengan lugas. Namun bisa jadi jebakan jika tidak paham maksudnya dan malah memberikan jawaban yang bertele-tele. Padahal, mau tidak mau kamu perlu memberi jawaban yang meyakinkan pada perekrut untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya dan diterima di perusahaan tersebut.
Nah, untuk lebih mempersiapkan diri agar tidak terbata-bata saat menjawab pertanyaan dalam wawancara, coba simak beberapa contoh pertanyaan saat wawancara di bawah ini.
Pertanyaan pertama yang biasanya dilontarkan pewawancara untuk mengetahui diri kamu secara singkat. Kamu bisa memulai dengan nama, usia, domisili, pendidikan terakhir, hobi, dan kegiatan kamu sekarang. Cukup jawab dengan tenang karena pertanyaan ini hanya bertujuan untuk menunjukkan latar belakang kamu secara singkat. Bikin santai aja dan gak perlu dibuat-buat.
Pewawancara apalagi HRD cukup antusias untuk mendengarkan jawaban mengenai kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki. Jika bisa menjawabnya dengan objektif, itu berarti kamu mampu memahami dan menilai diri sendiri dengan baik. Tidak perlu melebihkan atau mengurangi, cukup deskripsikan saja sesuai diri kamu.
Berikan kiat atau usaha kamu untuk mengatasi kekurangan tersebut. Saat kamu menunjukkan kelebihan, semisal kemampuan interpersonal yang baik, tunjukkan contoh nyata dari pekerjaan yang pernah kamu tangani. Perekrut akan lebih mempercayai jika kamu bisa menceritakan apa yang terjadi real di lapangan.
Jika kamu ditanya alasan keluar dari pekerjaan lama, jawablah dengan alasan general dan masuk akal. Biasanya, jawaban yang paling netral adalah untuk mengembangkan diri. Namun berhati-hatilah karena jawaban seperti ini bisa dibalik oleh pewawancara seperti "Bagaimana jika seandainya kamu bekerja di sini dan ingin keluar dengan alasan serupa?" Kamu perlu siap dengan segala kemungkinan.
Hindari pula alasan seperti menjelek-jelekkan perusahaan lama tempatmu bekerja, jika kamu melakukannya pewawancara akan menilai bahwa kamu tidak profesional.
Jika pewawancara menanyakan hal ini, berarti dia ingin mengukur kemampuan dan keahlian yang kamu punya selain dengan serangkaian tes yang mereka lakukan. Jawablah secara jujur dan tunjukkan bagaimana kamu menyelesaikan tugas serta tantangan saat berada di perusahaan lama.
Pewawancara akan mempermudah jalan kamu masuk ke perusahaan saat apa yang biasa kamu lakukan di perusahaan lama sama dengan job description yang akan kamu lakukan nantinya.
Setiap pekerjaan punya risiko dan tantangan. Jika pewawancara bertanya tentang hal ini, dia ingin memahami seberapa tangguh dan cekatannya dirimu saat menemui tugas baru atau bahkan problem yang belum pernah kamu tangani. Ketika kamu mampu menjabarkan bagaimana mengatasi setiap pekerjaan yang penuh tekanan atau di luar perkiraan tersebut dengan lugas, saat itu pula pewawancara akan melihat potensi besar dalam dirimu.
Jawablah pertanyaan sesuai porsinya. Kamu bisa menjawab seperti "menginginkan lingkungan kerja yang positif dan bisa mengembangkan diri serta apa saja yang kamu bisa berikan untuk perusahaan". Hindari menyinggung masalah gaji, fasilitas, atau tunjangan jika pewawancara belum menawarkan tentang hal ini. Kamu sekarang dalam posisi belum diterima sehingga kurang etis untuk membicarakan atau menuntut banyak hal. Kamu bisa membicarakan hal seperti ini saat tanda tangan kontrak kerja.
Setiap pertanyaan bisa jadi akan menyudutkan, namun hal tersebut tergantung dari bagaimana kamu meresponnya. Cukup jawab dengan lugas dan berusaha untuk seobjektif mungkin agar apa yang kamu sampaikan bisa menyakinkan pewawancara.