Okulasi merupakan perbanyakan tanaman secara vegetatif yang paling sering dilakukan. Hal ini lantaran para petani ingin mendapatkan bibit tanaman baru yang sudah terjamin kualitasnya dan mampu menghasilkan tanaman seperti induknya. Oleh karena itu, banyak petani yang membuat bibit okulasi.
Dalam pembuatan bibit okulasi, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesuksesan pembuatan. Berikut ini beberapa kunci sukses yang bisa diterapkan agar berhasil membuat bibit okulasi.
Batang bawah sudah memenui syarat
Dalam pembuatan bibit, Anda membutuhkan batang bawah tanaman yang berasal dari tanaman dengan sistem perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan penyakit akar. Selain itu, pertumbuhan tanaman juga harus sehat dan terawat dengan baik.
Bibit yang tidak sehat dapat menyebabkan bibit mudah diserang oleh hama dan penyakit atau mengalami kekurangan unsur hara. Bibit tersebut justru akan tumbuh jadi tanaman yang mengecewakan. Untuk tanaman buah, pilihlah batang bawah yang tumbuh tegak lurus dengan ketinggian lebih kurang 30 cm dan sudah berumur sembilan bulan.
Batang atas sudah memenuhi syarat
Pilihlah batang atas yang memiliki 4—5 buah mata tunas dan buang daun-daunnya agar batang tidak cepat mengalami kekeringan karena proses transpirasi. Lakukan pemotongan cabang beserta pembuangan daun dan pucuknya pada pagi hari agar kesegaran batang tetap terjaga.
Batang okulasi bisa disimpan selama 2—3 hari dengan cara penyimpanan yang benar. Batang-batang tersebut diikat menjadi satu dan dibungkus rapat dengan pelepah pisang.
Pilih mata tunas yang besar dan bulat
Pilihlah mata tunas yang bulat dan besar dari cabang yang sudah berumur satu tahun. Cabang tersebut biasanya ditandai dengan warna hijau kelabu atau kecokelatan. Mata tunas yang berasal dari cabang muda biasanya akan sulit terkelupas sehingga kurang bagus dijadikan bahan okulasi.
Jangan lakukan di tempat terbuka
Sebaiknya, jangan lakukan okulasi di tempat yang terbuka pada saat angin bertiup kencang. Hal tersebut dapat menyebabkan permukaan kayu yang sudah mengelupas akan cepat mengering jika terkena tiupan angin. Permukaan yang kering dapat menyebabkan proses okulasi menjadi gagal.
Jangan sampai kemasukan air
Tempelan okulasi tidak diperbolehkan sampai kemasukan air hujan atau air siraman karena bisa menyebabkan pembusukan. Oleh karena itu, ikat kencang plastik yang digunakan untuk membungkus okulasi.