Mengambil momen terbaik tentu menjadi incaran para juru foto, baik untuk profesional maupun pemula. Namun pada dasarnya, untuk mendapatkan hasil gambar dengan pencahayaan terbaik diperlukan penerapan teknik dasar dalam fotografi.
Sebelum mengambil foto, baik dengan menggunakan kamera profesional maupun ponsel pintar, akan lebih optimal hasilnya jika Anda menguasai teknik dasar fotografi.
Beberapa penerapan teknik fotografi di era serba digital sekarang ini bisa memudahkan para pegiat foto untuk mendapatkan hasil gambar bagus dengan waktu yang lebih singkat. Bagi Anda pegiat foto pemula, ada beberapa hal yang harus dipahami untuk mendapatkan hasil jepretan lebih baik.
Rules of thirds adalah salah satu komposisi fotografi yang paling dikenal dan populer bagi penggemar fotografi. Aturan komposisi ini membuat keseimbangan elemen foto sehingga secara keseluruhan foto tampak lebih enak dilihat.
Pada rules of thirds, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horizontal, sehingga terdapat 9 area yang sama besar. Dengan demikian, fotografer memiliki pertemuan empat titik.
Komposisi rules of thirds menempatkan bagian paling menarik --point of interest-- dari sebuah foto di salah satu titik tersebut sehingga secara keseluruhan foto akan menjadi lebih seimbang dan sedap dipandang.
Coba berbagai sudut pengambilan untuk mendapatkan hasil gambar yang lebih bervariasi. Sudut pengambilan gambar akan menghasilkan
Anda dapat memindahkan sudut kamera bisa dari atas (high angle) atau bawah (low angle) untuk mendapatkan hasil gambar lebih jelas. Jika Anda ingin memotret objek hidup seperti anak-anak atau hewan, dengan memosisikan kamera dari berbagai sisi, membuat hasil jepretan Anda lebih beragam dan menarik.
Ada tiga hal penting untuk para pegiat fotografi pemula yang harus diperhatikan.
Pertama ISO atau exposure, untuk mengatur seberapa sensitif chip kamera terhadap cahaya. ISO tinggi memungkinkan Anda untuk mengambil foto dalam cahaya sangat rendah, akan tetapi akan banyak noise yang timbul pada hasil foto, misalnya saja noise berupa titik-titik.
Kedua adalah aperture yang menentukan panjang fokus dan ukuran pembukaan fisik pada lensa (diafragma). Nilai aperture ini ditandai dengan "f/angka", misalnya f/22, f/11, atau pada ponsel pintar terdapat di angka f/2.6 hingga f/1.8.
Angka dibelakang huruf f/ adalah nilai dari bukaan lensa atau diafragma pada lensa. Semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan lensa akan semakin kecil dan sebaliknya.
Terakhir adalah mengatur shutter speed yang merupakan rentang waktu saat shutter di kamera terbuka. Shutter speed berarti waktu bagi sensor kamera menangkap subyek yang akan difoto.
Bagi yang baru saja menekuni dunia fotografi yang ingin mengabadikan setiap momen yang dilewati, ponsel pintar dengan fitur pendukung yang canggih, seperti Polytron Prime 7S bisa mendukung hobi fotografi Anda.
Dibekali kamera beresolusi 16 megapixels, Prime 7S juga dilengkapi ragam fitur unggulan pada kamera untuk mendapatkan hasil gambar lebih maksimal.
Pertama adalah ISOCELL dengan Dual Tone Flash, yang bermanfaat untuk mendapatkan kualitas gambar terbaik. Foto menjadi lebih cerah dengan akurasi warna tinggi yang mampu menghasilkan foto terbaik dengan warna natural meskipun saat berada di area yang minim cahaya.
Kemudian, fitur Phase Detection Auto-Focus Technology (PDAF) untuk mengambil momen yang jernih dan fokus. Fitur ini dapat menangkap fokus target yang bergerak dengan lebih cepat dan lebih akurat dalam kurang dari 0,3 detik.
Sementara fitur Electronic Image Stabilization (EIS) mampu membantu Anda saat merekam video menjadi lebih sempurna pada setiap gerakan dengan kendali gambar yang stabil.
Sebelum beralih ke alat fotografi professional, Anda bisa berlatih dan mengasah kemampuan Anda menangkap momen dengan Polytron Prime 7S yang dapat mendukung hobi fotografi Anda.