Kelompok Tari Mahasiswa "Kencana Pradipa" dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) berhasil mengharumkan nama Indonesia. Mereka meraih Juara Grandprix (Juara Umum) The 7th World Championship of Folklore yang berlangsung pada 17 - 27 Agustus 2017 di Bulgaria. Kemenangan diraih dengann mempertunjukkan tarian tradisional Saman. Penampilan mereka telah memukau juri.
"Kami berhasil unggul pada poin penilaian kompleksitas dan visual kostum - panggung," kata salah satu pemimpin tim Kencana Pradipa, Vinda Manurung, seperti dilansir Antara, Selasa (29/8).
Dia mengatakan persiapan untuk ajang tersebut telah dilakukan sejak 1,5 tahun yang lalu. Mulai dari persiapan teknikal tari musik hingga dana usaha.Ada empat tarian yang mereka persiapkan menjelang kompetisi yaitu Tari Saman, Tari Wanoja Bentang dari Sunda, Tari Kembang Selaras dari Betawi, dan Tari Papeda dari Papua.
"Kami sangat bangga dapat mempertunjukkan khasanah budaya Indonesia salah satunya tari tradisional yang begitu beragam ke hadapan penonton dunia," kata Vinda Manurung
Rangkaian penghargaan yang berhasil dibawa pulang Tim Tari Kencana Pradipa adalah World Champion untuk kategori Folklore Ensembles, World Championuntuk kategori Folklore Instrumental Group, Gold Medal untuk kategori Folklore Instrumental Group dan Gold Medal untuk kategori Folklore Ensembles.
Pada malam final, Kencana Pradipa yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Psikologi UI angkatan 2014 - 2016 berjumlah 32 orang ini bersaing ketat dengan penampilan negara lainnya seperti dari Rusia, Latvia, Kroasia, Iran, dan tuan rumah Bulgaria.
Ajang 7th World Championship of Folklore melibatkan dewan juri handal seperti Prof. Kravtsov Nikolai, Maestro Georgi Yanko dan Mr. Valentine Halvadjiev.Indikator penilaian di antaranya kompleksitas performa, kualitas performa, visual, kostum, staging dan perilaku panggung.
Sejak didirikan tahun 2007, Kencana Pradipa telah berpartisipasi dalam kompetisi tingkat nasional dan misi budaya seperti di Spanyol - Portugal (2009), Amerika Serikat (2010), Brazil (2013), dan Hungaria (2017).Sedangkan, ajang di Bulgaria ini menjadi kompetisi bertaraf internasional pertama yang diikuti oleh Kencana Pradipa.