Jika kamu pernah merasa down, jenuh atau stres, mungkin perlu dicoba untuk memasak atau baking. Memasak dan baking dinilai dapat menjadi obat terapi untuk mood booster, jenuh, penghilang stres atau perasaan sedih. Ketika memasak tentu membutuhkan kreativitas. Nah, ternyata menurut penelitian, aktivitas ini bisa berdampak sangat positif lho untuk psikis. Berikut 3 faktanya.
Connor menemukan bahwa selain merasa bahagia, orang-orang yang mengerjakan kegiatan yang mengandung unsur kreativitas ternyata memberi dampak positif pada dirinya dan merasa "berkembang". Contohnya adalah memasak. 'Berkembang' menjadi istilah psikologis yang menggambarkan perasaan pertumbuhan pribadi dapat berarti bahagia saat melihat hasil masakan kita sesuai harapan, apalagi jika orang sekitar yang mencicipi hasil masakan merasa menyukai masakan tersebut.
Para psikolog mengungkapkan memasak dan baking dapat berfungsi sebagai alat terapeutik untuk membantu orang-orang mengatasi hal-hal seperti depresi dan kecemasan. Salah satu narasumber yang merupakan seorang pembuat roti pun mengakui bahwa memasak membuatnya jadi lebih bisa mengendalikan diri. Bagi seseorang yang mengalami depresi, baking dapat membantu mengendalikan mood mereka sama seperti meditasi. Ini karena ketika memasak kita harus teliti mulai dari menyiapkan bahan-bahan, menakar resep, mengukur panas kompor, hingga penataan sajian ketika masakan sudah jadi.
Seperti meditasi, dalam memasak otak akan diajak untuk fokus dan berkreasi bagaimana menyajikan makanan yang baik, memperkirakan timbangan campuran bahan masakan, mengatur panas kompor dan mencicipi makanan mereka untuk memastikan semuanya akan baik-baik saja.
Memasak dan baking mungkin bukan obat biasa untuk penyakit jiwa, namun dipercaya dapat sebagai terapi mental. Nah, biar gak jenuh dan stres, yuk mulai memasak sekarang!