Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Ternyata Ada yang Lebih Mistis dari Jumat Kliwon: Selasa Kliwon!

Ternyata Ada yang Lebih Mistis dari Jumat Kliwon: Selasa Kliwon!

- Minggu, 09 Februari 2020 | 06:00 WIB
Ternyata Ada yang Lebih Mistis dari Jumat Kliwon: Selasa Kliwon!

Sebagian masyarakat Indonesia memang terkenal masih mempercayai beragam hal yang berhubungan dengan klenik-klenik atau hal-hal yang berbau mistis. Buktinya, sebagian di antaranya masih percaya dengan makhluk halus yang bercokol di tempat-tempat tertentu, bahkan memberi sesaji di lokasi-lokasi yang dianggap keramat dan angker tersebut.

Ada pula yang percaya bahwa beragam acara penting, seperti pernikahan, harus dihitung menurut tanggal lahir kedua calon mempelai dengan tepat, menurut kalender adat. Salah satu kelompok yang masih percaya dengan klenik-klenik tersebut adalah masyarakat Jawa.

Nah, bagi masyarakat Jawa, ada hari yang dianggap keramat, yang biasanya berembel-embel kliwon. Mungkin orang sudah biasa mendengar kalau Jumat Kliwon dianggap keramat. Tapi, ternyata, ada yang lebih keramat dari itu, yakni Selasa Kliwon.

Kenapa masyarakat banyak yang menganggap Kliwon itu keramat?

Masyarakat Jawa kerap melakoni ritual puasa 40 hari, utamanya masyarakat di lingkungan Kraton Yogyakarta. Biasanya, puncak puasanya terjadi pada Jumat dan Selasa Kliwon.

Jadi, ternyata, yang selama ini dianggap keramat bukan hanya Jumat Kliwon, tapi juga Selasa Kliwon. Mereka memang mengenal lima pasaran untuk menghitung hari, yakni pon, wage, kliwon, legi, dan pahing. Nah, yang dianggap paling berkaitan dengan unsur mistis adalah pasaran Kliwon.

Upacara Kliwon yang dianggap penting dan sakral.

Dalam sebuah penelusuran, upacara adat yang terkenal di lingkungan masyarakat Yogyakarta adalah ritual yang digelar di Sela Sengker, kawasan Cepuri Parangkusumo, Bantul.

Ritual ini digelar kala Jumat dan Selasa Kliwon. Kabarnya, ada penunggu yang dipercaya para pelaku ritual berperan dalam upacara adat tersebut. Mereka adalah Mbok Rara Kidul, pembantu Ratu Kidul; dan Mbok Nyi Roro Kidul, Wakil Ratu Kidul atau Gusti Kanjeng Ratu Kidul, penguasa laut selatan.

Selasa Kliwon yang dianggap lebih “mencengkeram”.

Sejatinya, di masyarakat Jawa, Selasa Kliwon dianggap lebih mencengkeram dan identik dengan hal-hal yang lebih mistis. Kenapa?

Orang-orang yang meninggal tepat pada Selasa Kliwon di beberapa tempat kuburannya akan diburu oleh pencari “jimat”. Ya, orang yang meninggal pada Selasa Kliwon memang dianggap “penting”. Beberapa bagian tubuhnya, atau kain morinya, akan diburu oleh pencari wangsit itu untuk mahar pesugihan dan lain sebagainya.

Beberapa desa di Jawa terkenal dengan cerita itu. Makanya, kalau ada yang meninggal tepat pada Selasa Kliwon, biasanya keluarga atau kerabatnya akan menjaga makam orang tersebut hingga hari ke-40 atau paling tidak sampai tanah di makamnya “kering”. Untuk menyiasati dicolongnya mayat oleh para pemburu pesugihan, mereka biasanya juga langsung membangun kuburan permanen .

Inilah yang membuat Selasa Kliwon dianggap lebih keramat. Namun, apa pun itu, percaya atau tidak percaya, pengkeramatan terhadap hari atau benda-benda tertentu merupakan adat yang harus dihormati. Kalau kita tidak percaya, cukup menganggapnya sebagai pengetahuan saja, tidak perlu mengintervensi masyarakat yang mempercayainya ya.

Cari Artikel Lainnya