Beberapa bahan bakar utama di bumi adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Bahan bakar fosil itu memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun.
Bahan bakar fosil terutama terdiri dari senyawa hidrokarbon yaitu senyawa yang hanya terdiri dari unsur karbon dan hidrogen. Gas alam terdiri dari alkana suku rendah, terutama metana, dan sedikit etana, propana, dan butana. Seluruh senyawa itu merupakan gas yang tidak berbau.
Oleh karena itu, ke dalam gas alam ditambahkan suatu zat yang berbau tidak sedap yaitu merkaptan, sehingga dapat diketahui jika ada kebocoran.
Baca juga: Bagaimana Cara Penentuan Perubahan Entalpi (Termokimia) ?
Gas alam dari beberapa sumber mengandung H2S, suatu kontaminan yang harus disingkirkan sebelum gas digunakan sebagai bahan bakar karena dapat mencemari udara. Beberapa sumur gas juga mengandung helium.
Bahan bakar fosil, terutama minyak bumi, telah digunakan dengan laju yang lebih cepat daripada proses pembentukannya. Oleh karena itu dalam waktu yang tidak lama lagi akan segera habis.
Untuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan berbagai bahan bakar, misalnya gas sintetis (sin-gas) dan hidrogen.
Gas sintetis diperoleh dari gasifikasi batu bara. Batu bara sebenarnya merupakan bahan bakar fosil yang sangat melimpah, yaitu sekitar 90% dari cadangan bahan bakar fosil.
Akan tetapi, penggunaan batu bara menimbulkan berbagai masalah, antara lain menimbulkan polusi udara yang lebih hebat daripada bahan bakar apapun. Di samping itu juga ada keterbatasan penggunaannya karena bentuknya yang padat.
Oleh karena itu, para ahli berusaha mengubahnya menjadi gas, sehingga penggunaannya lebih luwes dan bersih.
Baca juga: Perubahan Entalpi Standar dan Jenisnya (Termokimia)
Matahari adalah sumber energi terbesar bumi, tetapi teknologi penggunaan energi surya sebelumnya belumlah komersial. Salah satu kemungkinan penggunaan energi surya adalah menggunakan tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat.
Energinya kemudian diperoleh dengan membakar tumbuhan itu. Dewasa ini penggunaan energi surya yang cukup komersial adalah untuk pemanas air rumah tangga (solar water heater).
Nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar seperti tercantum pada tabel di bawah ini
Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau industri tidak terbakar sempurna. Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon (bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air.
Pembakaran tak sempurna menghasilkan kalor lebih sedikit dibandingkan pembakaran sempurna. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. Kerugian lain pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO) yang beracun sehingga mencemari udara.