Kehidupan merupakan suatu kata yang kemungkinan besar sudah sering kita dengar. Kata kehidupan ini tentunya sangat erat hubungannya dengan makhluk hidup yang terdapat di alam ini. Terus selanjutnya bagaimana sebenarnya asal mula dari kehidupan yang ada di alam ini.
Hal inilah yang akan kita ketahui secara bersama - sama yaitu mengenai beberapa teori yang telah diungkapkan oleh para ahli mengenai awal mula dari kehidupan atau teori yang menjelaskan mengenai asal usul dari kehidupan tersebut.
Tentunya ahli yang mengungkapkan mengenai asal usul kehidupan tidak hanya satu orang ahli akan tetapi ada beberapa ahli dengan teori yang berbeda - beda. Meskipun berbeda - beda tidak jadi masalah yang terpenting tujuan kita adalah menambah pengetahuan kita mengenai beberapa informasi tentang kehidupan.
Baca juga: Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia
Oke langsung saja kita pelajari bersama - sama mengenai beberapa teori asal mula kehidupan yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Mengenai teori yang membahas tentang asal kehidupan sebenarnya ada beberapa teori yang masing - masing teori tersebut tidak sama dan masing - masing teori memiliki pendapat sendiri - sendiri.
Adapun teori yang mengangkat atau mengungkapkan mengenai asal - usul kehidupan digolongkan menjadi dua kelompok teori yakni teori abiogenesis dan teori biogenesis.
Kedua macam teori tersebutlah yang akan kita pelajari dan kita pahami secara bersama - sama dalam isi catatan kali ini. Uraian di bawah ini merupakan pembahasan mengenai beberapai teori mengenai asal - usul kehiduapan yang telah disebutkan tersebut.
# Teori Abiogenesis, merupakan salah satu teori tentang asal - usul kehidupan yang mana diungkapkan oleh beberapa ahli diantaranya Aristoteles dan John Needham. Aristoteles merupakan seorang ahli filsafat yang berasal dari Yunani kuno (384 - 322 SM).
Aristoteles ini mengungkapkan dalam pendapatnya bahwa makhluk hidup di alam ini terjadi secara spontan. Aristoteles ini menemukan suatu kejadian adanya belatung yang muncul secara tiba - tiba pada daging yang telah membusuk.
Setelah diamati beberapa waktu akhirnya belatung yang berasal dari daging membusuk tadi berubah menjadi lalat. Kodisi yang demikian ini menyebabkan Aristoteles mengambil sebuah kesimpulan bahwasanya makhluh hidup tersebut, muncul secara tiba - tiba seperti hal belatung yang muncul dari daging yang telah membusuk.
Teori yang dikemukakan oleh Aristoteles ini selanjutnya dikenal dengan teori generatio spontanea. Dikarenakan makhluk hidup itu berasal dari suatu benda yang tidak hidup, maka teori tersebut juga disebut dengan teori abiogenesis.
Selain Aristoteles ada seorang ahli lain yang menjadi pendukung dari teori abiogenesis yaitu John Needham (1713 - 1781), merupakan seseorang yang berkebangsaan Inggris.
Dia malakukan penelitian atau percobaan dengan merebus sepotong daging dalam wadah selama beberapa menit (tidak sampai steril). Kemudian air rebusan daging tersebut disimpan dan ditutup dengan tutup botol yang terbuat dari gabus yang dibiarkan dalam waktu beberapa hari.
Setelah selang waktu beberapa hari, air dalam wadah tersebut menjadi keruh yang disebabkan telah adanya mikroba pada air tersebut. Kejadian yang semacam ini memberikan pemahaman pada Needham bahwasanya mikroba tersebut berasal dari air kaldu.
# Teori Biogenesis, ada banyak para ahli yang meragukan teori abiogenesis yang dikemukakan oleh Aristoteles. Para ahli yang meragunakan teori dari Aristoteles diantaranya Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Para ahli yang menentang atau tidak sependapat dengan teori abiogenesis, berpendapat bahwasanya makhluk hidup tersebut bersasal dari makhluk hidup juga. Teori dari para ahli yang tidak sependapat dengan teori abiogenesis ini dinamakan dengan teori biogenesis.
Masing - masing ahli atau ilmuan yang mendukung teori biogenesis semuanya melakukan penelitian atau percobaan sendiri - sendiri dan saling memperkuat antara satu dengan yang lain. Berikut ini merupakan bebagai penelitian atau eksperimen yang dilakukan oleh para ahli tersebut.
Percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi, orang atau ilmuan pertama yang melakukan penelitian atau percobaan untuk menentang teori abiogenesi adalah Francesco Redi (1626 - 1697). Francesco Redi merupakan seorang ilmuan yang berkebangsaan Italia.
Redi melakukan dua kali percobaan untuk menentang dari teori abiogenesis. Pada percobaan pertama yang dilakukan oleh Redi kurang lebih pada tahun 1668, pada percobaan yang pertama ini Redi menggunakan dua potong daging segar dan dua toples.
Perlakuan yang dilakukan oleh Redi yaitu dengan memasukan daging segar pada toples yang satu dengan ditutup rapat sedangkan daging segar pada toples yang lain dibiarkan terbuka.
Setelah dibiarkan beberapa hari pada toples yang ditutup rapat tidak ditemukan adanya larva lalat. Akan tetapi pada toples yang dibiarkan terbuka dengan potongan daging segar di dalamnya, dagingnya menjadi membusuk dan banyak dijumpai larva lalat pada daging tersebut.
Baca juga: Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-Budha
Berdasar pada kondisi yang seperti ini maka Redi dapat mengambil kesimpulan bahwa larva tidak berasal dari daging yang telah membusuk, tetapi larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur pada daging, dan telur tersebut menetas menjadi larva.
Hasil kesimpulan yang telah diungkapkan oleh Redi tersebut ternyata masih bisa disanggah oleh para ilmuan yang mendukung teori abiogenesis. Para ilmuan pendukung dari teori abiogenesis memberikan sanggahan dengan pernyataan, bahwa pada toples yang tertutup dengan rapat tidak terdapat larva pada daging karena tidak adanya kontak dengan udara sehinggi tidak ada daya hidup yang masuk pada toples tersebut.
Untuk menjawab atau mematahkan sanggahan dari para pendukung atau penganut teori abiogenesis, Redi melakukan lagi percobaan yang kedua. Pada percobaan kedua, Redi menggunakan satu potong daging segar dan satu buah toples.
Akan tetapi pada percobaan yang kedua ini Redi menggunakan kain kasa sebagai penutup dari toples tersebut, sehingga daging di dalam toples tetap bisa melakukan kontak dengan udara luar yang masuk melalui celah - celah kain kasa tersebut.
Tujuan dari penggunaan kain kasa sebagai penutup toples ini agar udara tetap bisa masuk ke dalam toples akan tetapi hewan lalat tidak bisa masuk ke dalam toples.
Hasil dari percobaan kedua yang dilakukan oleh Redi ini yaitu daging di dalam toples mengalami pembusukan; pada daging di dalam toples ditemukan sedikit larva lalat; pada bagian permukaan kain kasa sebagai penutup toples ditemukan lebih banyak larva lalat dibandingkan dengan larva yang terdapat pada daging.
Kodisi yang seperti ini membuat Redi dapat mengambil kesimpulan bahwasanya larva lalat tersebut tidak berasal dari daging akan tetapi berasal dari lalat yang hinggap pada kain kasa kemudian bertelur dan sebagian telurnya ada yang jatuh ke daging di dalam toples.
Hasil dari percobaan kedua yang dilakukan oleh Francesco Redi ternyata masih tetap belum bisa meyakinkan para ilmuan dari penganut teori abiogenesis.
Demikianlah uraian pada catatan kali ini yang menguraikan mengenai teori - teori yang berhubungan dengan asal - usul kehidupan. Semoga catatan yang sederhana bisa sedikit memberikan informasi dan wawasanan bagi para pembaca semuanya. Serta tidak terlupakan semoga isi dari catatan ini bisa diambil manfaatnya. Terima kasih.