Selain sebagai tempat berkembang biak tumbuhan, tanah liat biasanya digunakan sebagai karya seni. Namun lain halnya di Jaltipan, Veracruz, Meksiko dan Tuban, Jawa Timur.
Masyarakat di kawasan tersebut mengolah sebuah tanah liat menjadi sebuah makanan yang aman untuk dikonsumsi lho. Seperti apa kenampakannya? Yuk, disimak!
Bukan sembarang tanah yang bisa diolah menjadi makanan. Tanah liat juga dapat mengikat senyawa berbahaya seperti mikroba, patogen, dan virus lho. Di Jaltipan, Meksiko, jenis tanah liat yang digunakan khas dengan warna keunguan tanpa adanya bekas-bekas pasir. Mereka biasa menyebut camilan tanah liat dengan "chogosta". Dalam mencari bahan utama, penduduk setempat mempunyai chogostero atau seseorang yang ditugaskan untuk mencari tanah liat.
Untuk membuat chogosta, tanah liat harus melalui tahap penghancuran batu dan tanah terlebih dahulu. Setelah halus seperti bubuk, tanah liat dicampur dengan air agak dapat dibentuk menjadi bola-bola. Langkah terakhir bola tanah diproses melalui pemanasan dengan herbal khusus selama 3-4 hari. Bagi mereka, rasanya seperti permen atau buah-buahan musiman.
Hasil studi terkait menjelaskan chogosta bisa melindungi diri dari patogen atau sejenis virus dan bakteri. Selain itu, tanah juga mengandung zat besi, zinc, dan kalsium.
Makanan yang berasal dari tanah liat di Indonesia lebih dikenal dengan nama ampo. Ampo merupakan makanan tradisional di Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sama halnya dengan di Meksiko, bahan yang digunakan adalah tanah murni yang tidak mempunyai campuran bahan apa pun. Ampo biasanya lebih sering dikonsumsi wanita yang sedang hamil. Ampo dipercaya dapat melancarkan dan menguatkan sistem pencernaan. Bahkan bagi warga Tuban, Ampo dapat mengobati beberapa penyakit seperti diare bahkan gatal-gatal.
Kesulitan utama membuat ampo adalah mencari jenis tanah liat murni yang bebas dari pasir, kerikil, dan batu. Setelah berhasil mengumpulkan, prosesnya sama dengan cara mengolah chogosta. Bedanya terletak pada proses akhirnya, yakni ampo diasapi di atas tungku kayu bakar.
Sera Young dari Cornell University, New York, Amerika Serikat, sudah menelitinya secara ilmiah bahwa makanan dari tanah liat ini aman dan menyehatkan. Namun jika ternyata tanah yang digunakan telah terkontaminasi, orang yang mengonsumsinya bisa berisiko terjangkit penyakit berbahaya.
Nah, itulah makanan unik dari Meksiko dan Indonesia yang terbuat dari tanah liat. Kamu sudah pernah cobain, belum?