Bila membaca artikel mengenai pola makan dengan gizi seimbang, Anda mungkin disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak 3-5 mangkuk sehari. Namun, buah dan sayuran seperti apa sih yang harus Anda konsumsi?
Kita memang dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan manfaat vitamin dan mineralnya. Namun wortel dan jeruk sebaiknya tidak menjadi pilihan. Para peneliti menyarankan untuk menggantinya dengan kale (sejenis kol hijau), ubi jalar, blueberry, dan pepaya.
Mereka mengatakan bahwa fitonutrien, senyawa pada tanaman yang diyakini mampu meningkatkan kesehatan mata, tulang, jantung, otak, dan sistem kekebalan, dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Wortel memang mengandung banyak beta karoten, zat antioksidan yang merupakan turunan dari vitamin A. Namun ubi jalar ternyata mengandung beta karoten dua kali lebih banyak daripada wortel.
Sementara itu, jeruk memang menjadi buah favorit siapa saja karena kandungan vitamin C-nya. Segelas jus tiap hari selalu menemani sarapan atau makan siang Anda. Tetapi, segenggam pepaya ternyata mengandung beta-kriptoxantin 15 kali lebih banyak. Beta-kriptoxantin memiliki sekitar 1,5 kali dari beta-karoten.
"Data ini tak hanya memfokuskan pada pentingnya kuantitas (sayuran yang dikonsumsi), tetapi juga pengaruh yang signifikan dari kualitas dan variasi buah-buahan dan sayuran yang kita konsumsi," ujar Dr Keith Randolph, peneliti dari perusahaan pembuat vitamin di Amerika.
Nah, bila jenis sayuran yang disebutkan tadi tak mudah ditemukan di sini, coba kita cari buah-buahan lokal yang juga mengandung antioksidan. Selain pepaya, pilihan lainnya adalah jambu biji, tomat, apel, strawberry, belimbing, buah kiwi, juga semangka. Untuk sayuran, Anda bisa memilih brokoli, kubis, bayam, buncis, pare, leunca, jagung, kangkung, atau mentimun. Seperti yang dikatakan Randolph, selain kualitas, yang penting juga variasinya.