Salah satu minuman kesukaan orang Indonesia selain kopi adalah teh. Tentunya kamu juga cukup familiar dengan minuman segar satu itu bukan? Sebagai contoh, es teh manis merupakan salah satu minuman teh yang paling mudah kita temukan untuk melegakan tenggorokan di kala hari terasa sangat panas. Selain itu, juga ada enis teh tawar hangat yang mampu meredakan perut begah atau masuk angin. Yang pasti, olahan teh memiliki banyak kandungan yang bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Pada dasarnya, teh menggunakan daun dari tanaman teh yang sama, yaitu Camelia Sinensi. Pembagian jenis teh terjadi karena cara atau metode pengolahan yang digunakan berbeda. Pengaruh dari perbedaan cara pengolahan tersebut akan menghasilkan rasa, kandungan, aroma, dan warna teh yang berbeda. Nah, ingin tahu apa saja jenis-jenis teh? Yuk, langsung saja simak ulasan berikut ini.
Teh Hijau merupakan jenis teh yang dihasilkan dari satu kali penyaringan sehingga kandungan antioksidannya masih sangat tinggi. Aroma dan rasanya juga cukup kuat. Proses pengolahan yang cukup cepat tersebut membuat teh hijau sangat baik diminum sebagai pendamping diet.
Proses pengolahan langsung dilakukan setelah pemetikan yang membuat warna daun teh tetap hijau. Di Cina, pembuatan teh hijau dilakukan dengan melakukan penguapan daun teh, sedangkan di Jepang, daun teh hijau dibuat dengan cara disangrai.
Jenis teh hitam merupakan jenis daun teh yang mengalami pemrosesan paling banyak. Tahap awal pembuatan teh hijau adalah peletakkan daun teh di dalam rak dan dibiarkan layu selama 14 sampai 24 jam. Lalu, proses selanjutnya yaitu penggulungan dan pemelintiran daun untuk melepaskan enzim alami dan mempersiapkan daun untuk proses oksidasi.
Setelah itu, dilakukan proses oksidasi dimana daun teh diletakkan di tempat dingin dan lembab yang kemudian mengalami proses fermentasi dengan bantuan oksigen dan enzim. Proses tersebut memberi warna hitam pada teh serta rasa yang khas dan kuat.
Proses pembuatan teh oolong berada di antara teh hijau dan teh hitam dimana langkah awal pembuatannya sama seperti pembuatan teh hitam. Namun, waktu pembiarannya hanya berkisar beberapa jam (kurang dari sehari). Lalu, daun diaduk untuk mengeluarkan tetes air kecil yang menjadi penanda proses oksidasi dapat dimulai.
Ketika daun teh terkena udara, maka warna daun akan berubah menjadi lebih gelap. Lamanya waktu oksidasi mempengaruhi kadar oksidasi pada daun teh. Kisaran persentase oksidasi yang umumnya diminum adalah 10-70%. Jenis teh ini juga memiliki aroma yang cukup kuat dan mengguggah selera.
Teh putih termasuk ke dalam daun teh yang paling segar dan mengalami proses lebih sedikit dibandingkan dengan daun teh hijau. Warna daun teh yang dihasilkan dari teh ini juga tetap terlihat hijau karena hanya melewati satu proses pengolahan, yaitu bagian penguapan atau pengeringan oleh udara. Walaupun begitu, \eh putih merupakan jenis teh yang paling mahal karena memiliki khasiat yang paling banyak.