Mengonsumsi buah-buahan memang menyegarkan. Apalagi mengonsumsi buah dengan kandungan air banyak saat cuaca lagi terik-teriknya. Haus hilang, ketambahan bonus vitamin dan serat juga! Udah gitu, pilihan buah-buahan di pasaran juga semakin lengkap. Mulai buah lokal sampai yang hanya bisa ditanam di negara tertentu makin mudah dijumpai.
Guys, kalau sedang berbelanja buah di supermarket atau pasar buah tertentu, kamu pasti pernah melihat kenampakan buah-buahan impor ‘kan? Itu lho buah-buahan yang biasanya memiliki tampilan lebih oke dan cerah jika dibandingkan dengan buah-buah lokal. Namun ada satu lagi nih ciri-ciri buah impor yang mungkin hanya kamu pandang sebelah mata. Setiap buah impor dari berbagai negara, pasti ditempeli sebuah stiker yang berwarna-warni. Buat kamu yang penasaran tentang stiker di buah impor ini, nih penjelasannya di bawah. Biar saat membeli nanti, kamu nggak asal comot buah~
Stiker yang ditempel pada buah-buahan impor ini memang kecil. Kadang malah kalah besar jika dibandingkan dengan logo perusahaan yang besar. Namun kalau kamu lebih jeli, selain logo perusahaan ada sederet kode angka yang tertulis di sana. Kode angka yang tertera di stiker buah-buahan impor itu disebut dengan PLU (Pride Look Up) Code. Nah PLU Code ini merupakan kode lacak yang diberikan produsen buah-buahan impor.
Jika kamu menemukan stiker dengan angka pertama 3 atau 4, berarti buah impor tersebut ditanam dengan cara yang konvensional. Buah impor yang ditanam secara konvensional berarti ditanam oleh petani dengan cara tradisional serta minim penggunaan alat-alat modern.
Kalau kamu menjumpai stiker dengan angka awal 9 seperti 94285 ini, berarti buah tersebut merupakan produk organik. Produk organik bukan berarti nggak menggunakan pestisida ya. Produk organik tetap menggunakan pestisida, tapi dalam batas yang masih normal atau malah pakai pestisida alami.
Kode yang terakhir yaitu diawali dengan huruf 8. Kalau kamu pernah membaca sebelumnya, kode yang diawali 8 ini berarti merupakan produk GMO (Genetic Modified Organism). Namun pada rilis yang dikeluarkan pada Juli 2015 oleh pihak yang berwenang, kode yang diawali dengan angka 8 bukan lagi ditujukan untuk produk hasil GMO. Menurut rilis tersebut, kode yang diawali angka 8 merupakan produk yang ditanam menuju organik dan ditanam secara konvensional.
Nah kode-kode tersebut nggak sembarangan diberikan pada buah-buah impor yang akan masuk ke suatu negara. Ada sebuah asosiasi khusus yang mengatur, namanya IFPS.
IFPS (International Federation for Produce Standart) merupakan asosiasi produsen buah dan sayur internasional yang memiliki kewenangan mengeluarkan peraturan pencamtuman kode angka tersebut. Selain mengatur tentang pencantuman kode angka pada produk buah dan sayur segar, IFPS juga melakukan kegiatan yang lainnya. Di antara lain: pembuatan prosedur keamanan pangan, pengaturan informasi elektronik, serta pengadaan berbagai acara berskala internasional guna mengatur efisiensi suplai produk buah dan sayur segar.
Tujuan utama penulisan kode angka pada stiker buah impor tersebut juga punya tujuan tersendiri. Tujuannya adalah untuk pemenuhan hak konsumen tentang informasi pada produk buah segar yang akan dibeli. Jadi para konsumen tak perlu kebingungan saat akan membeli buah-buahan impor. Selain itu, kode angka tersebut berguna sebagai bentuk antisipasi pada beberapa konsumen yang memiliki kecenderungan alergi jika mengonsumsi produk yang semasa tanam menggunakan pestisida kimiawi.
Nggak semua warna bisa digunakan sebagai warna stiker pada buah-buahan impor tersebut. IFPS telah mengatur warna-warna apa saja yang boleh digunakan. Beberapa di antaranya adalah hitam, biru, kuning, hijau, emas, merah, ungu, abu-abu dan masih banyak lagi. Jadi nggak sembarang juga guys para produsen ini dalam membuat stiker untuk produk buah segar mereka.
Kebanyakan stiker yang ditempel pada buah-buahan impor ini memang bentuknya mini dengan tulisan angka yang kecil pula. Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai merk dagang saja. Jadi asal ngambil ketika berbelanja. Jangan-jangan, kamu pas mau beli buah impor di supermarket mengabaikan stiker ini juga? Iya nggak guys?