Informasi terkait sperma pria yang ejakulasi di kolam renang dapat menyebabkan kehamilan pada perempuan, kembali menyeruak beberapa hari belakangan ini. Hal tersebut lantaran pernyataan yang keluar dari Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawatty yang akhirnya ramai dibahas di media sosial.
Terkait pernyataan itu, dokter dan seksolog Indonesia dr Boyke Dian Nugraha angkat suara. Dia mengungkapkan bahwa informasi tersebut tidak benar. “Nggak benar itu,” tulis dr Boyke seperti dikutip dari Instagramnya, Minggu (23/2/2020).
Dia juga menjelaskan, mengapa sperma di kolam berenang tidak mungkin menyebabkan kehamilan. “Nggak memungkinkan, sperma masuk ke air pasti mati,” tulis dia.
Selain itu, menurut American Pregnancy, sperma bisa bertahan selama beberapa menit jika terjadi ejakulasi di air hangat. Jika ejakulasi terjadi dalam air yang sangat panas atau air yang diisi dengan bahan kimia, gelembung atau zat lain, sperma tidak akan mampu bertahan lebih dari beberapa detik. “Kehamilan yang terjadi karena hal ini sangat tidak mungkin dan dalam banyak kasus tidak mungkin sama sekali.”
Berikut sejumlah alasan mengapa sperma di dalam kolam renang tidak menyebabkan kehamilan.
Sperma tak dapat hidup di kolam renang
Kolam renang bukanlah lingkungan yang baik untuk sperma, meskipun sel-sel tersebut dapat hidup berjam-jam di luar tubuh manusia. Ini tidak berlaku bagi kolam renang, karena adanya bahan kimia dan suhu air yang terlalu hangat untuk sperma. Sehingga sperma hanya dapat hidup beberapa menit saja di kolam renang.
Sperma tidak melaju cepat di kolam renang
Kekuatan atau kecepatan awal ejakulasi adalah sekitar 10 mil per jam (di luar air) dan sekali dengan cepat menghilang, sperma dapat melakukan perjalanan hanya 15-20 cm per jam. Namun sebelum itu, di kolam renang sel-sel sperma sudah mati selama beberapa menit saja.
Sperma tidak punya navigasi yang baik
Sperma memang memiliki reseptor yang dapat membantu menemukan sel telur, tetapi ini hanya bekerja ketika sperma sudah sangat dekat dengan sel telur, misalnya dengan melakukan hubungan seks. Jika di kolam renang, reseptor tersebut tidak bisa bekerja.