Makhluk hidup bisa dikatakan hidup karena memiliki salah satu ciri yakni bisa melakukan pergerakan. Gerak yang dilakukan pada makhluk hidup, pada umumnya digunakan sebagai suatu respon terhadap keberadaan suatu rangsangan yang ada.
Terjadinya rangsangan pun bisa muncul dari faktor lingkungan luar dan juga dari faktor dalam seperti halnya tubuh sendiri. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pada tumbuhan? Bisakah tumbuhan mengalami proses pergerakan?
Tumbuhan pun juga bisa mengalami suatu reaksi jika terdapat suatu rangsangan yang datang, namun prosesnya sangat berbeda jika dibandingkan dengan manusia dan juga hewan. Pada tumbuhan, proses rangsangan yang terjadi disalurkan dari bagian antar sel (sel ke sel). Bagian sel tersebut mempunyai peran dalam menyalurkan suatu rangsangan dari bagian sel satu ke bagian sel lainnya yang dilakukan oleh bagian benang-benang plasma (sering disebut sebagai desmotubula).
Definisi dari sistem gerak pada tumbuhan sendiri merupakan kemampuan (iritabilitas) pada tumbuhan dalam upaya melakukan respon terhadap suatu rangsangan yang ada di sekitarnya. Jika dikategorikan berdasarkan dengan penyebabnya, maka proses gerak pada tumbuhan bisa dikategorikan menjadi tiga macam, yakni seperti gerak higroskopis, gerak endonom, dan juga gerak esionom. Gerakan yang terjadi dan sedang berlangsung pada tumbuhan, tidak bisa dilihat semua prosesnya. Oleh karena itu bisa dikatakan sebagai gerak pasif.
Definisi dari gerak higroskopis ialah suatu gerakan yang terjadi pada tumbuhan yang dapat diakibatkan oleh proses perubahan kondisi kadar air yang ada pada tumbuhan. Gerakan yang bisa dikategorikan sebagai gerak higroskopis seperti halnya proses perubahan-perubahan yang terjadi berikut ini, seperti halnya sebagai berikut :
Definisi dari gerak endonom ialah suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang terdapat di bagian dalam tubuh pada tumbuhan. Gerakan semacam ini sering disebut sebagai gerakan yang bisa dikatakan spontan (autonom).
Seperti contohnya gerakan pada plasma yang terjadi di bagian dalam sel. Gerakan ini biasanya terjadi tidak hanya pada tumbuhan, hewanpun juga mengalaminya. Proses gerakan yang terjadi pada bagian batang tumbuhan kacang panjang akan selalu ke bagian kanan. Lalu gerak siklosis pada tumbuhan Hydrilla Verticillata.
Definisi dari gerak esionom ialah proses terjadinya suatu gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang berasal dari bagian luar tubuh pada tumbuhan, seperti contohnya faktor lingkungan yang ada di sekitarnya. Pada sistem gerak esionom dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut :
Definisi dari gerak nasti ialah suatu bentuk gerakan seperti halnya iribilitas pada tumbuhan yang diakibatkan dan
dipengaruhi oleh suatu arah terhadap datangnya rangsangan. Gerak nasti bisa juga diakibatkan oleh suatu perubahan pada tingkatan volume atau pun jumlah air dengan kadar yang semakin naik di bagian dalam sel pada tumbuhan (proses ini sering disebut sebagai tekanan turgor).
Gerak nasti jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi lima macam, yakni sebagai berikut :
Jadi kelima macam gerakan tersebut mempunyai perbedaan gerakan masing-masing sesuai dengan faktor lingkungan yang mempengaruhinya sehingga akan menghasilkan gerakan tertentu.
Definisi dari gerak tropisme merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh faktor seperti halnya rangsangan dari lingkungan luar dan juga arah gerakannya yang bergerak menuju atau pun menjauhi dari bagian sumber rangsangan.
Jika proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menuju suatu sumber rangsangan, maka bisa disebut sebagai
suatu gerakan tropisme positif. Sedangkan proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menjauhi suatu sumber
rangsangan, maka bisa disebut sebagai suatu gerakan tropisme negatif.
Gerak tropisme jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi lima macam, yakni sebagai berikut :
Jadi kelima macam gerakan tersebut mempunyai perbedaan gerakan di masing-masing bagian pada tumbuhan sesuai dengan faktor lingkungan yang mempengaruhinya sehingga akan menghasilkan gerakan tertentu.
Definisi dari gerak taksis ialah suatu proses terjadinya gerakan berpindah tempat yang dilakukan oleh tumbuhan karena akibat faktor dari bagian luar tumbuh yakni suatu sumber rangsangan. Gerak taksis yang bergerak menuju suatu sumber
rangsangan seringkali disebut sebagai taksis positif. Sedangkan gerak taksis yang bergerak menjauhi suatu sumber rangsangan seringkali disebut sebagai taksis negatif.
Gerak taksis jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi dua macam, yakni sebagai berikut :
Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem gerak pada tumbuhan dapat terjadi karena diakibatkan oleh beberapa faktor yakni bias dari lingkungan atau pun dari lingkungan dalam tubuh pada tumbuhan itu sendiri.
Baca Juga :
Sistem Gerak Pada Hewan
Menurut jenisnya, hewan dibagi menjadi dua yaitu hewan yang bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang (Avertebrata). Sistem gerak yang terdapat pada Vertebrata dan Avertebrata memiliki fungsi yang sama yaitu berhubungan dengan bentuk rangka dan tubuh hewan, walaupun hewan tersebut berpindah tempat dengan cara yang berbeda satu sama lain.
Hewan vertebrata yang dibahas dalam artikel ini yaitu pisces (ikan), aves (burung), reptil, amfibi (katak), dan mamalia. Ciri khas hewan vertebrata yaitu memiliki tulang dalam atau endoskeleton yang berfungsi untuk menopang berat badan hewan tersebut. Otot dan tulang hewan saling menempel membuat struktur endoskeleton. Dimana bentuk tulang dalam (rangka dalam) masing-masing hewan vertebrata tersebut berbeda-beda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Adapun dalam artikel ini hanya akan dibahas untuk sistem gerak pada hewan vertebrata saja. Untuk hewan avertebrata akan dibahas dikemudian hari. Setiap jenis hewan – hewan tersebut memiliki sistem gerak dan bentuk rangka yang berbeda menyesuaikan dengan tempat hidupnya di alam bebas.
1) Sistem Gerak Ikan
Lalu muncul pertanyaan bagaimana cara hewan air (ikan) bergerak berpindah tempat ?
Contoh jenis hewan air ini yaitu ikan. Habitat ikan yaitu hidup di air dimana air memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis (berat badan ikan) ikan itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan ikan – ikan baik yang hidup di air tawar maupun di air laut memiliki gaya angkat yang lebih tinggi pada saat berada didalam air. Selain itu ikan juga memiliki sirip yang membuat ikan dapat berenang leluasa kesana kemari dengan lincah di dalam air dengan hanya mengeluarkan energi yang sedikit.
Sirip ikan terdiri dari sepasang sirip yang berada di kanan maupun di kiri dan sirip ekornya. Sirip-sirip ini bermanfaat bagi ikan agar bisa bergerak ke depan dengan mudah. Selain itu ada lagi sirip tengah, yaitu sirip yang terletak di atas tubuh ikan. Ikan yang hanya menggunakan sirip tengah dan sirip pasangan biasanya tidak dapat berenang secepat ikan yang memanfaatkan sirip pasangan dan sirip ekornya. Contoh ikan jenis ini yaitu ikan yang hidup di terumbu karang (ikan yang tidak dapat bergerak cepat).
Karakteristik Rangka
Beberapa ikan yang habitatnya di air tawar maupun di air laut memiliki bentuk tubuh yang unik, sebagian besar berwujud mirip torpedo. Ada juga yang mengatakan bentuk tubuh ikan berbentuk streamline. Ternyata bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline) tersebut memudahkan ikan dalam melakukan maneuver berbelok ke kanan dan ke kiri lebih cepat dan praktis saat berada di air tanpa mengalami hambatan atau gesekan dengan air.
Pada saat ikan bergerak di dalam air, terdapat gelembung – gelembung udara yang naik ke permukaan air. Maksud dan tujuan ikan melakukan ini yaitu agar ikan memudahkan ikan mengatur saat ikan ingin naik ke permukaan air atau saat menyelam ke dasar sungai atau laut.
Selain itu bentuk rangka tulang ikan dan otot-otot ikan yang praktis dan efisien sangat berguna saat ikan ingin bergerak ke depan dengan lincah.
2) Sistem Gerak Burung
Cara bergerak hewan yang ada di udara berbeda dengan cara bergerak hewan yang ada di dalam air. Hewan udara contohnya yaitu burung. Burung dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan rangka tulang yang mendukung. Setiap burung memiliki cara terbang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Pada umumnya bentuk tubuh burung – burung memiliki bentuk tubuh yang unik. Burung – burung dapat terbang karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih besar, sehingga dapat melepaskan dari dari pengaruh gaya gravitasi bumi.
Karakteristik Rangka
Bentuk sayap burung memiliki susunan rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga diperkuat oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin yang kencang pada waktu sedang terbang di udara. Kontruksinya tulang sayap yang kuat dan ringan memberikan gaya angkat yang cukup besar bagi burung saat akan terbang.
Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini menyebabkan udara yang mengalir di bawah sayap burung mengalir lebih lambat daripada udara yang mengalir di atas sayap burung. Pada waktu burung akan terbang yaitu dengan mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir ke bagian bawah yang menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang.
3) Sistem Gerak Amphibia
Contoh dari Amphibia yaitu kodok atau katak. Kontruksi tulang katak yaitu terdiri dari tulang badan, tulang anggota gerak dan tulang tengkorak (tulang kepala).
Amfibi memiliki sendi baik itu di lutut, bahu, siku, pinggul, pergelangan kaki dan tangan. Sendi ini memudahkan hewan amfibi seperti katak untuk melompat.
Karakteristik Rangka
Selain itu bentuk tulang kepala katak berukuran kecil dan hanya memiliki sedikit tulang. Hal ini menyebabkan tulang kepala katak sangat ringan namun kuat. Selain itu postur badan katak juga ditopang oleh tulang belakang yang dapat menahan berat tubuh bagian belakang dan bagian depan katak.
Katak memiki kaki yang sangat panjang dan otot-otot yang kekar dan solid. Agar katak mudah saat berenang, kaki katak memiliki selaput renang. Selaput renang ini sangat berguna bagi katak saat sedang berenang di dalam air. Dengan adanya selaput renang, katak dapat bergerak lincah di dalam air.
4) Sistem Gerak Reptil
Hewan yang termasuk dalam kategori reptil yaitu kadal, kura-kura, ular, buaya, dan sebagainya. Contohnya ular. Ular bergerak dengan cara merayap atau melata baik di atas tanah, air maupun pada saat berenang di air.
Karakteristik Rangka
Bentuk tulang ular yaitu terdiri dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang ekor. Pada tulang badan, terdiri dari ratusan buah ruas-ruas tulang belakang. Sedangkan pada tulang rusuk ular terhubung dengan tulang belakang dibalut dengan otot-otot yang lentur dan kuat. Dengan bentuk tubuh dan banyaknya ruas-ruas tulang belakang inilah yang menyebabkan ular bergerak dengan cara meliuk-liukan badannya ke kanan dan ke kiri dengan cepat.
5) Sistem Gerak Mamalia
Contoh dari hewan mamalia yaitu banteng, paus, kucing, anjing, sapi, kerbau, dan sebagainya. Mamalia hidup di berbagai jenis habitat, ada yang hidup di air, di darat dan di udara. Salah satu contoh mamalia yang hidup di darah yaitu kuda.
Karakteristik Rangka
Kuda memiliki tulang-tulang kokoh dan kuat untuk menopang tubuhnya. Otot-ototnya yang elastis dan kuat yang terhubung dengan tulang-tulangnya, menyebabkan kuda dapat berlari sangat kencang dibandingkan mamalia yang lain.
Pada saat kuda bergerak, maka kaki kuda paling belakang memberikan dorongan agar kuda dapat maju ke arah depan. Kencang atau lambatnya kuda berlari tergantung pada kuat atau lemahnya saat kaki belakang memberikan gerakan pada kaki belakangnya.