Pamekasan - Selain diolah menjadi keripik, tape, dan timus, singkong ternyata juga bisa dibuat nugget. Bahkan, dengan usaha yang lebih serius, singkong nugget bisa menjadi makanan populer atau trending kuliner.
Jenis makanan ini dirintis oleh mahasiswa IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Madura, Pamekasan, yang sedang menjalankan studi pengabdian kepada masyarakat. Ide tersebut muncul saat para mahasiswa melihat potensi desa tersebut sebagai penghasil singkong yang cukup besar.
Perintis makanan singkong nugget Nasrullah mengatakan makanan tersebut dibuat tidak jauh berbeda dengan makanan lain. Singkong dikemas nugget hanya merupakan bagian inovasi. Dia dan temannya yang tergabung dalam studi tersebut yakin jika bisnis ini diseriusi, akan laku keras di pasaran.
"Karena kami melihat potensi singkongnya di sini besar, teman-teman mencari ide makanan selain yang sudah terkenal dibuat dari singkong. Nugget dibuat dari singkong," kata Nasrullah kepada Tagar pada Selasa, 23 Juli 2019.
Kami yakin makanan ini masih hanya sebagian masyarakat yang tahu. Nanti kami sampaikan kepada pemerintah desa agar potensi desa dengan singkong ini bisa diminati masyarakat untuk dijadikan bisnis kuliner.
Singkong nugget kali ini resepnya dibuat rasa ayam dengan komposisi singkong, ayam, dan bumbu. Namun bisa dibuat rasa lain sesuai selera. Nugget itu pada dasarnya hanya kenyal dan tidak memiliki rasa. Dengan diberi rasa tertentu akan menjadi rasa baru.
"Terbuat dari singkong rasa ayam, sehingga nugget yang kami rintis ini ada rasanya. Jadi, menambah selera makan untuk pecinta kuliner," ujarnya.
Nasrul mengungkapkan bisnis singkong nugget diyakini bakal laris, sebab kuliner ini masih belum banyak diketahui masyarakat. Secara dominan masyarakat tahu singkong, namun jarang berinovasi untuk dibuat makanan lain.
"Kami yakin makanan ini masih hanya sebagian masyarakat yang tahu. Nanti kami sampaikan kepada pemerintah desa agar potensi desa dengan singkong ini bisa diminati masyarakat untuk dijadikan bisnis kuliner," ujar mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan Islam itu.
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Muhammad Sahur mengapresiasi ide makanan singkong nugget yang digagas mahasiswa. Ia berharap pelajar lain juga memiliki keterampilan berwirausaha melalui makanan yang dimanfaatkan dari potensi desa.
"Mahasiswa biasanya menjalankan studi pengabdian kepada masyarakat itu sebagai wujud untuk mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat. Ini menjadi poin plus, secara pemberdayaan bisa mengembangkan potensi desa melalui makanan," kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut.
Sahur mengatakakan bahwa menjadi wirausahawan adalah profesi alternatif lain yang harus dibangun masyarakat. Saat ini lapangan kerja sudah terbatas. Masyarakat yang memiliki keterampilan berwirausaha bisa memanfaatkan dari potensi desa.
Nasrullah diketahui masih menjalanan studi pengabdian kepada masyarakat di Ponpes Matholiul Anwar di Desa Rekkerrek Kecamatan Palengaan bersama 13 mahasiswa. Selain membantu pesantren dengan mengajar, kelompok mahasiswa di posko 127 ini juga aktif menjalankan kegiatan bakti sosial.