Sejarah kamera kembali ke abad ke-11 ketika fisikawan Arab Ibn al-Haytham menggambarkan konsep optik dalam bukunya dan berbagai eksperimen yang melibatkan penerusan cahaya melalui lubang kecil di ruangan yang gelap. Ibn al-Haytham memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prinsip optik dan persepsi visual, itulah sebabnya ia sering disebut sebagai ‘bapak optik modern’. Dia adalah orang pertama yang menjelaskan bahwa penglihatan terjadi di otak, bukan di mata.
Abad 11: Ibn al-Haytham Menciptakan Kamera Lubang Jarum
Ibn al-Haytham dikreditkan untuk penemuan kamera lubang jarum. Dia memberikan analisis akurat tentang fenomena yang disebut Camera Obscura. Ini adalah efek dimana cahaya yang bersinar melalui lubang kecil dapat menunjukkan gambar pada permukaan yang berlawanan.
Kamera lubang jarum adalah kotak gelap kecil tempat cahaya masuk melalui lubang kecil dan menghasilkan gambar terbalik di permukaan yang berlawanan.
Ibn al-Haytham menggunakan layar di ruangan gelap sehingga gambar dari satu sisi lubang permukaan bisa diproyeksikan ke layar di sisi lain. Dia juga menjelaskan hubungan antara lubang jarum dan titik fokus.
1685: Johann Zahn Merancang Kamera Portabel Pertama
Johann Zhan mengusulkan instrumen genggam dengan mekanisme refleks cermin, desain yang nantinya akan digunakan untuk membuat kamera fotografi. Dia mendesain banyak kamera obscurae portabel dan membuatnya dengan panjang 48 sentimeter. Dia juga mendemonstrasikan penggunaan lensa dan cermin untuk memperbesar, memfokuskan, dan menegakkan gambar. Tidak banyak kemajuan yang dicapai dalam 130 tahun berikutnya. Sebagian besar upaya dan teknik untuk membuat kamera di antaranya tidak efektif.
1825: Joseph Nicephore Niepce Mengambil Foto Pertama
Sejak 1816, penemu Prancis Joseph Nicephore Niepce telah bereksperimen dengan teknik untuk meningkatkan kualitas gambar kamera obscura. Tidak sampai tahun 1825 ketika dia mengklik foto pertama menggunakan kamera kotak kayu geser.
Foto paling awal yang masih hidup
Gambar yang dia klik menunjukkan pemandangan dari jendelanya di Le Gras. Foto itu memakan waktu hampir 8 jam untuk dibentuk di atas kertas. Dan karena peka cahaya, berubah menjadi gelap seiring waktu. Niepce menyebut proses 8 jam ini sebagai “heliografi”. Secara umum, ia berjasa sebagai penemu fotografi dan pelopor di bidang itu.
1837: Louis Daguerre Menciptakan Fotografi Praktis
Louis Daguerre dan Joseph Nicephore Niepce membentuk kemitraan untuk meningkatkan heliografi. Mereka berdua bereksperimen dengan berbagai bahan kimia untuk memperhalus kontras pada heliograf. Meskipun kemitraan berakhir pada tahun 1833 (karena kematian Niepce), Daguerre mampu mengembangkan gambar yang sangat tajam dan kontras tinggi dengan mengekspos pelat berlapis perak iodida, dan kemudian mengekspos pelat ini ke uap merkuri.
Foto paling awal dari seseorang, diambil oleh Daguerre pada tahun 1838. Ini adalah pemandangan Boulevard du Temple di Paris.
Dia terus bereksperimen dan berhasil memperbaiki foto dengan larutan garam biasa. Proses ini dinamai Daguerreotype. Pada tahun 1839, Daguerre mengumumkan penemuan ini kepada publik, tetapi dia tidak berhasil mengkomersialkannya. Beberapa tahun kemudian, pemerintah Prancis memperoleh proses daguerreotype untuk dirilis ke publik.
Saat ini, Daguerre dikenal karena menciptakan proses daguerreotype dan dikenal sebagai salah satu bapak fotografi.
1839: Alphonse Giroux Membuat Kamera Pertama yang Diproduksi Secara Komersial
Alphonse Giroux dikenal karena membuat kamera daguerreotype pertama yang diproduksi secara komersial. Dia membuat kesepakatan dengan Louis Daguerre untuk membuat kamera di Prancis.
Kamera daguerreotype
Kamera menampilkan desain dua kotak, kotak bagian dalam dilengkapi dengan pelat gambar, dan kotak luar memiliki lensa lanskap. Kotak bagian dalam dapat digeser untuk fokus pada objek pada jarak yang berbeda-beda. Setelah memfokuskan gambar di layar, pelat peka dipasang di layar. Pemetik potret kamera adalah penutup tembaga yang dipasang di depan lensa, yang dikendalikan oleh roda knurled. Kamera ini biasanya membutuhkan waktu 5 hingga 30 menit untuk mengambil satu foto. Setiap perangkat (dengan aksesori) dihargai 400 franc.
Pertengahan abad ke-19
Segera setelah kamera daguerreotype masuk ke pasar, banyak perusahaan mulai mengembangkan variasi yang lebih baik. Misalnya, pada tahun 1841, Charles Chevalier menggunakan pelat berukuran setengah untuk membuat kamera dua kotak. Ini meningkatkan portabilitas dan menurunkan waktu eksposur menjadi tiga menit.
Pada 1851, orang Amerika menggunakan tiga bentuk kamera: kamera tipe Lewis, boks Boston, dan kamera boks berpotongan. Dalam tiga dekade berikutnya, bahan pencitraan yang lebih sensitif dan berkualitas unggul tersedia, yang memungkinkan perangkat kamera menampilkan mekanisme potret mekanis dan menangkap gambar dalam hitungan detik, bukan dalam menit.
1889: George Eastman Membawa Penggunaan Foto Roll Film Umum
George Eastman adalah pelopor fotografi dan film gambar bergerak yang populer. Pada tahun 1885, ia mulai memproduksi film gulung, suatu bentuk film fotografi gulungan-gulungan yang dilindungi dari paparan cahaya putih dengan alas kertas. Roll film memainkan peran penting dalam penemuan stok film gambar bergerak pada tahun 1888.
Kamera Kodak asli dengan casing, colokan lensa felt, dan manual
Kamera pertama Eastman, bernama Kodak, dijual pada tahun 1888. Itu adalah kamera kotak harga rendah yang dilengkapi dengan kecepatan rana tunggal dan lensa fokus tetap. Karena kamera menyertakan cukup film hingga seratus eksposur, ini menarik banyak pelanggan.
Setelah gulungan selesai, pelanggan diminta untuk mengirimkannya kembali ke Perusahaan Kodak Eastman untuk diproses dan dimuat ulang. Dalam satu dekade, perusahaan telah memperluas jajarannya ke model yang berbeda, termasuk kamera lipat dan boks.
Brownie 2
Pada awal abad ke-19, Eastman merilis kamera boks murah lain bernama Brownie, yang memperkenalkan konsep jepretan kepada massa.
1948: Edwin Herbert Land Menciptakan “Fotografi Instan Dalam Kamera”
Edwin Herbert Land adalah seorang ilmuwan Amerika yang menemukan filter berbiaya rendah untuk polarisasi cahaya, sistem yang layak untuk fotografi instan dalam kamera. Penemuan memungkinkan foto diambil dan dikembangkan dalam satu menit.
Model 20 Swinger
Pada 1960-an, perusahaannya Polaroid Corporation memproduksi lusinan model. Salah satunya adalah Model 20 Swinger (dikembangkan pada 1965), yang masih menjadi salah satu kamera terlaris sepanjang masa.
1975: Steven Sasson Menciptakan Kamera Digital Portabel Pertama
Steven Sasson mengembangkan kamera digital mandiri saat bekerja di Eastman Kodak. Beratnya 3,6 kilogram (8 pon) dan memiliki resolusi 0,01 megapiksel. Itu bisa menangkap gambar dalam hitam dan putih, yang disimpan dalam kaset. Proses keseluruhan memakan waktu 23 detik.
Dengan penemuan ini, Sasson membuka jalan baru untuk kamera tanpa bagian mekanis yang bergerak (meskipun kameranya memiliki komponen yang bergerak, seperti tape drive).
Sejak saat ini dan seterusnya, banyak perusahaan (termasuk Sony, Canon, Nikon, Panasonic, Philips) terlibat dalam mengembangkan perangkat keras dan teknik canggih untuk kualitas gambar yang superior. Kemajuan yang dibuat melibatkan fotografi berwarna, gambar dengan resolusi lebih tinggi, perangkat yang lebih kecil, dan sensor yang lebih sensitif.
Pada tahun 1999, produsen elektronik Jepang Kyocera memperkenalkan ponsel kamera komersial pertama. Itu memiliki kamera depan 0,1 megapiksel dan dapat menyimpan hingga 20 foto JPEG. Satu tahun kemudian, Samsung memperkenalkan ponsel SCH-V200 dengan kamera belakang 0,3 megapiksel dan layar LCD.