Bonsai Serut, atau Streblus Asper, merupakan pohon kecil yang bisa hidup hingga ratusan tahun.
Bonsai adalah bentuk seni yang mengombinasikan teknik hortikultura dengan nilai-nilai estetika dari Asia. Meski namanya yang dikenal sekarang diambil dari bahasa Jepang, sebenarnya bentuk seni ini lahir di China. Sekitar 2.000 tahun yang lalu, orang-orang China percaya bahwa menciptakan miniatur alam akan memberikan mereka akses ke unsur-unsur magis dari alam itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu, seni mengerdilkan tanaman ini pun diadopsi oleh masyarakat Jepang. Hubungan antara konsep zen dalam agama Budha dan pohon kerdil dalam pot pun mulai membentuk reputasi dan nilai estetika bonsai. Perlahan-lahan, seni bonsai yang tadinya terbatas di kalangan cendikia dan bangsawan pun mulai menyentuh masyarakat umum.
Kini, bonsai menjadi hobi yang dipraktikkan oleh berbagai lapisan masyarakat. Ada yang menjalani seni ini sebagai hobi dan untuk menenangkan diri, ada pula yang membuat bonsai untuk dijual.
Bonsai serut memiliki karakter fisik yang sangat cantik dan cocok untuk dikerdilkan (foto: dekoruma.com)
Serut atau Streblus asper adalah pohon yang tumbuh di daerah kering seperti Indonesia, Kamboja, Thailand, India, dan beberapa negara lainnya. Di alam terbuka, pohon serut bisa tumbuh hingga ketinggian 15 meter. Kulit pohonnya abu-abu kehijauan sementara daunnya yang bulat dan runcing berwarna hijau tua.
Karakter fisik inilah yang membuat serut semakin sering dikerdilkan. Plus, serut tidak membutuhkan banyak perawatan seperti jenis-jenis tanaman lainnya. Jadi, kalau kamu pemula yang baru mau memulai hobi bonsai, serut bisa jadi salah satu pilihan apik.
Di musim kemarau, bonsai serut akan meranggas untuk menghemat air (foto: dekoruma.com)
Berbeda dengan kebanyakan pohon bonsai lainnya, serut meranggas atau menggugurkan daunnya di musim kemarau. Tujuannya adalah untuk menghemat air. Jadi, kalau pada suatu waktu bonsai serutmu yang sehat dan subur tiba-tiba rontok, jangan panik dulu. Mungkin memang sedang masanya untuk meranggas.
Tanaman ini juga bisa hidup hingga ratusan tahun. Dengan perawatan yang memadai tentunya. Semakin tua umur bonsai ini, semakin tinggi pula nilai jualnya.
Siapkan semua yang kamu butuhkan sebelum menanam bonsai serut (foto: curvetube.com)
Hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk membuat bonsai serut adalah mempersiapkan benih atau bakalannya. Sebenarnya kamu bisa membeli bakalannya di toko bonsai atau di Bukalapak, tetapi kalau kamu mau berhemat dan merasakan sendiri pengalamannya, kamu bisa menanamnya sendiri dari awal.
Pertama-tama, buang atau potong semua daun yang ada pada bakalan serut. Kemudian, buang batang yang terlihat kurang bagus, dan potong akar untuk mengendalikan pertumbuhannya nanti. Setelah proses pemotongan ini selesai, bersihkan serut dengan menyiramnya dengan air.
Setelah bersih, oleskan minyak atau pupuk perangsang pertumbuhan pada bagian akar bakalan serut. Setelah semua langkah ini selesai, barulah bakalan serut kamu siap ditanam.
Kombinasi tanah gunung, humus, dan pupuk kandang sangat baik untuk membantu pertumbuhan bonsai serut (foto: dekoruma.com)
Sekarang ini, banyak sekali media tanam yang bisa digunakan untuk membuat bonsai. Namun, khusus untuk serut, banyak yang menyarankan untuk menggunakan kombinasi dari tanah gunung, humus, serta pupuk kandang. Rasio untuk ketiga bahan tersebut adalah 1:1:1.
Lilitan kawat memungkinkan kamu untuk mengendalikan pertumbuhan dan bentuk bonsai (foto: sukabonsai.blogspot.com)
Setelah bakalan bonsai dan media tanam sudah siap, masuklah ke proses selanjutnya: penanaman. Berikan serut waktu untuk beradaptasi dan tumbuh di “rumah” barunya. Setelah bonggol serut tumbuh dengan baik dan sehat, barulah kamu bisa mengendalikan dan membentuk pertumbuhannya.
Untuk membentuk pertumbuhan batang serut yang sudah dewasa, kamu membutuhkan kawat stainless steel yang minimal berdiameter 3 mm. Pastikan kawat yang kamu beli ini tidak mudah berkarat atau putus.
Lilitkan kawat stainless tersebut dari bonggol hingga dahan-dahannya. Berhati-hatilah ketika melilitkan kawat. Jangan sampai dahannya putus atau patah. Setelah kamu mendapatkan struktur yang sesuai keinginan, rawat lagi dengan saksama. Berikan ia waktu untuk tumbuh dengan sehat.
Seperti tumbuhan lain di alam bebas, bonsai pun membutuhkan cahaya, air, dan berbagai nutrisi lainnya. Jadi, letakkanlah pot serut di tempat yang tidak terpapar matahari secara langsung, tetapi memberikan cukup sinar untuk proses fotosintesisnya.
Untuk pengairan, serut hanya membutuhkan satu kali per hari. Siramlah secukupnya. Pastikan media tanamnya lembab dan tidak terlalu basah. Selain itu, berikanlah ia pupuk yang tepat dan sesuai kebutuhan. Serut adalah tanaman bonsai yang cukup sensitif dalam hal nutrisi, jadi jangan berikan pupuk secara berlebihan.
Cendawan Jelaga, salah satu musuh besar tanaman (foto: pamelomadu.blogspot.com)
Bonsai serut cukup sering terserang hama. Dari sekian banyak hama yang ada, tanaman ini paling rentan terhadap serangan kutu daun yang berwarna putih. Hama ini biasanya mengeluarkan embun madu yang rasanya manis. Embun ini pada akhirnya akan menyebabkan tumbuhnya cendawan jelaga.
Cendawan jelaga akan menutupi daun serut dan mengganggu pertumbuhannya. Jika sudah terserang hama ini, serutmu bisa sakit dan berwarna hitam. Untuk mencegah ini, semprotkanlah fungisida dan insektisida secara rutin.
Selamat berkebun.