Tak terasa Bumi Pertiwi akan menginjak umurnya ke 72 tahun di tanggal 17 Agustus nanti. Jika kita flashback ke masa sebelum kemerdekaan, itu adalah masa-masa negara Indonesia dijajah oleh 4 Bangsa yakni Jepang, Inggris, Portugis (sekarang Portugal) dan yang paling lama menjajah adalah Bangsa Belanda yaitu 3,5 Abad (350 tahun). Mengapa Indonesia mudah dijajah oleh bangsa eropa? Perlu juga kita ketahui bahwa negara kita dulunya terdiri dari berbagai kerajaan-kerajaan yang bersifat kedaerahan. Akibat dari berdirinya kerajaan diberbagai daerah, timbulah niat untuk menguasai daerah-daerah lain dan perang pun tak dapat terelakkan. Bangsa Belanda datang ke Indonesia setelah penjajahan bangsa Portugis. Bangsa Portugis terlalu serakah dalam membeli rempah-rempah hasil Indonesia sehingga banyak rakyat Indonesia pada zaman itu tidak senang atas kedatangannya sehingga dengan perlawanan yang sengit, mereka berhasil mengusir bangsa Portugis dari Bumi Pertiwi.
Dengan berbekal pengalaman pahit dari bangsa Portugis, bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan cara yang baik sehingga rakyat mudah menerima mereka. Seringkali Belanda mengadu-dombakan atau lebih dikenal dengan" Devide Et Impera" antar kerajaan yang berseteru dengan kerajaan lain dan pecahlah perang antar rakyat Indonesia. Apa penyebab dari bangsa kita terus dijajah pada masa sebelum kemerdekaan?
Ya, negara kita kurang memiliki fondasi yang kokoh yaitu persatuan dari rakyat Indonesia sendiri. Karena kurangnya kesadaran akan bersatulah yang membuat Belanda tersenyum lebar saat melihat Indonesia hancur dan jatuh ke tangannya.
Lalu pada abad ke 20, rakyat Indonesia sadar akan pentingnya persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia. Rakyat juga mengerti bahwa melawan penjajah tidak dapat dilawan secara sendiri-sendiri melainkan membutuhkan kerjasama yang baik dalam mencapai satu tujuan yaitu merdeka.
Dengan bersatu padu melawan penjajah, Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya sendiri. Rakyat Indonesia tidak segan memberikan pikiran, harta bahkan nyawanya demi kata "merdeka untuk negeriku" Dengan pertumpuahan darah, Indonesia telah merdeka dari kuku-kuku tajam Belanda yang mencengkram Bumi Pertiwi.
Akhirnya, peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan yang sampai saat ini kita masih rayakan untuk memperingati pejuang-pejuang kita yang telah gugur di medan perang. Proklamasi kemerdekaan merupakan peristiwa yang sangat penting dan memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia.
Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan dan di setiap keadaan.
Indonesia sudah 72 tahun telah merdeka namun belum sepenuhnya merdeka. Ya, Indonesia telah terbebas dari penjajahan namun belum merdeka dalam hal pendidikan serta moral sebagai Warga Negara Indonesia. Sebagian anak-anak bangsa yang dianggap sebagai Generasi penerus bangsa sering merusak hidupnya dengan gaya hidup yang tidak sehat dan akibatnya semakin lama- Generasi penerus bangsa semakin langka. Alangkah sedihnya pejuang-pejuang kita jika mereka melihat Generasi Penerusnya terlibat dalam pelanggaran hukum seperti Narkoba, korupsi yang menjamur dan hal negatif yang dapat merusak citra Indonesia di mata dunia.
Kita sebagai Penerus bangsa harus menjaga dan mengharumkan nama baik Indonesia dengan belajar dengan sungguh-sungguh dan saling menghargai sesama demi terwujudnya rasa persatuan yang dapat menjadi budaya Indonesia di era selanjutnya.
Dan ingatlah Presiden Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno pernah mengatakan "Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak pernah melupakan Sejarah bangsanya sendiri".
Selamat merayakan HUT RI ke 72.