Pramuka kini menjadi sebuah kegiatan ekstrakulikuler yang kerap dilakukan di sekolah. Mulai dari tingkat SD hingga SMA. Namun, kegiatan ini juga dilakukan oleh komunitas tertentu yang tergabung ke dalam Pramuka itu sendiri. Menurut sejarah Pramuka, kegiatan ini diawali dengan tujuan untuk mengembangkan keahlian atau karakter diri. Untuk lebih jelasnya, berikut ini Seruni akan memberikan ulasan secara singkat.
Pramuka di Indonesia dan Dunia" src="https://i1.wp.com/seruni.id/wp-content/uploads/2020/08/Screenshot_1603.png?resize=696%2C470&ssl=1" style="height:270px; width:400px" />
Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka, merupakan organisasi kepanduan yang menjadi wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Di dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah Kepanduan (Boy Scout). Pramuka sendiri, adalah sebutan bagi para anggota gerakan Pramuka yang meliputi:
Sedangkan, kelompok anggota Pramuka lainnya yaitu terdiri dari pembina, andalana, pelatih, pamong saka, staf kwartir, dan majelis pembimbing. Jika kita ingin menjadi salah satu anggotanya, kita perlu mengikuti pelantikan dengan mengucapkan janji atau satya Pramuka terlebih dahulu. Dari penjelasan singkat di atas, dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Sejarah Pramuka Indonesia tak lepas dari peran penting Banden Powell, sekalu Bapak Pandu Sedunia, juga pendiri gerakan Pramukan. Berdirinya Pramuka bermula ketika ia tengah melakukan perkemahan pertamanya berama 22 anak laki-laki pada 25 Juli 1907 silam, di Pulau Brownsea, Inggris.
Perkemahan tersebut dilakukan kurang lebih selama delapan hari. Segala hal yang terjadi saat itu, menjadi dampak yang besar bagi sejarah Pramuka dunia. Sejak kecil, Banden Powell memang sudah dikenal sangat cerdas, lucu, dan gembira. Tak heran, banyak orang yang menyukainya. Bukan hanya dalam akademik saja, Banden diketahui pintar bermain musik, seperti biola dan piano.
Ketika dirinya beranjak dewasa, kemudian Banden memutuskan untuk bergabung dengan Militer Inggris, sehingga ia memiliki pengalaman sebagai seorang tentara. Sikap militer begitu melekat dalam dirinya, tegas, disiplin, dan terampil. Inilah yang menjadi ciri khas dari gerakan Pramuka. Pengalaman yang ia dapatkan, is tuliskan di dalam buku yang menjadi asal muasal munculnya sejarah Pramuka dunia.
Pada awal abad ke-20, sejarah Pramuka dunia dimulai. 2907 silam, Banden Powell saat itu telah menjadi Letnan Jenderal tentara Inggris. Kemudian ia membuat sebuah kegiatan berkemah dalam konteks Pramukai di salah satu pulau di Inggris.
Di tahun berikutnya, ditulislah sebuah buku yang berisi tentang prinsip dasar dari kepramukaan. Pasca buku dirilis, maka keluarlah gerakan Pramuka yang kita kenal hingga saat ini. Sejak itu, mulailah bermunculan organisasi Pramuka yang dikenal di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Mulanya, gerakan ini hanya untuk laki-laki saja. Namun, beberapa tahun setelahnya tepatnya 1912 lalu, para wanita baru diperbolehkan mengikuti gerakan tersebut, karena diprakrasai oleh istri Baden Powell. Semakin lama, organisasi ini terus berkembang, ditandai dengan organisasi Pramuka, dimana organisasi ini dibantu oleh buku The Jungle Book dalam mempelajari Pramuka.
Anak-anak usia remaja, dikumpulkan oleh Baden Powell untuk mengisi organisasi kepramukaan lainnya. Dimana organisasi tersebut baru berdiri pada tahun 1918. Ia juga terus menciptakan buku-buku lainnya. Hingga di tahun 1922, lahirlah sebuah buku Rouvering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Dalam buku tersebut, mengisahkan tentang seorang pemuda yang sesegera mungkin mengayuh perahu sampannya menuju kebahagiaan.
Kemudian, pada tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920, sebanyak 800 orang partisipan Pramuka melakukan jamboree sedunia untuk yang pertama kalinya. Jambore tersebut dilaksanakan di Olympis Hall, London. Dimana jambore ini diikuti oleh 34 negara. Dalam acara tersebutlah, Banden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Di tahun yang sama, dibentuk pula Dewan Internasional organinasi Pramuka yang beranggotakan sembilanorang. Dimana Kota London merupakan kantor kesekrariatan Pramuka sedunia. Yang kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada tahun 1958 dan berpindah lagi ke Geneva, Swiss tahun 1968.
Lantas, bagaimanakah sejarah Pramuka di Tanah Air? Nah, di Indonesia sendiri, sejarah Pramuka dibagi menjadi tiga masa, di antaranya sebagai berikut:
Sejarah ini bermula ketika gerakan kepramukaan dibawa oleh Belanda ke Indonesia saat masa kolonial. Saat didirikan oleh negara kincir angin itu, mereka memberi nama Nederland Indisxhe Padivinders Vereeniging (NIPV). Atau dalam bahasa Indonesia artinya Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
Sejumlah tokoh menilai, bahwa hadirnya organisasi tersebut dapat membentuk karakter masyarakat yang ketika itu masih dalam penjajahan. Sehingga menyusullah beberapa organisasi lainnya. Pasca Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia semakin meningkat. Hingga beberapa organisasi kepaduan bergabung. Pada tahun1930 terbentuk Pandu Pemuda Sumatera (PPS). Tahun 1931 terbentuk Persatuan Antar Pandu Indonesia.
Enam tahun setelahnya, nama tersebut berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem). Perkemahan tersebut dinilai sebagai awal mula pelaksanaan kegiatan jambore hingga saat ini.
Gerakan Pramuka masih terus bertahan hingga masa penjajahan Jepang. Namun sayang, ketika para tentara Jepang menyerang Belanda, saat itulah Kepanduan Indonesia ditarik masuk ke organisasi yang mereka dirikan. Seperti PETA, Keinbondan, dan Seinandan. Bukan hanya itu saja, Jepang bahkan melarang berdirinya partai dan organisasi rakyat Indonesia.
Bukan tanpa alasan. Sebab, mereka menganggap, bahwa gerakan kepanduan merupakan sebuah organisasi yang berbahaya, karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Kendati demikian, hal tersebut tidaklah mematahkan semangat kepanduan Indonesia, demi menjalankan PERKINO II dalam merebut kemerdekaan Indonesia dan mengusir para tentara Jepang.
Beberapa bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 28 Desember 1945, didirikanlah Organisasi Pandu Rakyat Indonesia di Kota Solo. Organisasi tersebut ditetapka sebagai wadah kepanduan, dimana anggota kepanduan ini bisa bernaung. Pada tahun 1961, ada sekitar 100 organisasi Kepanduan Indonesia, yang kemudian dibagi menjadi tiga federasi.
Yaitu, Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia, dan Persatuan Putera Puteri Indonesia. Namun, gerakan Pramuka ini baru diperkenalkan secara resmi di Indonesia pada 14 Agustus 1961, yang kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai hari Pramuka di Indonesia.
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan, yang menjadi bagian penting dalam pendidikan nasional. Tujuannya tak lain untuk membina pemuda-pemudi dalam mencapai potensi spiritual, sosial, intelektual, dan fisik. Gerakan Pramuka sendiri bertujuan sebagai:
Di samping itu, diharapkan dapat membentuk kader bangsa sekaligus kader pembangunan di Indonesia, agar memiliki kepribadian yang baik. Di antaranya adalah beriman, bertakwa, serta memiliki wawasan yang luas terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain hal tersebut, dengan adanya gerakan Pramuka, diharapkan dapat membentu sikap dan prilaku yang positif. Hal positif tersebut dapat ditandai dengan menguasai keterampilan, kecakapan, serta memiliki ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik.
Dengan memiliki sikap tersebut, akan menjadikan manusia yang berkepribadian Indonesia dan percaya dengan kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri, serta dapat bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa, hingga negara.
Terdapat tiga fungsi dari gerakan Pramuka yang ada di Indonesia, di antaranya sebagai kegitan menarik bagi anak atau pemuda, pengabdian bagi orang dewasa, hingga menjadi alat bagi masyarakat dan organisasi. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, bisa disimak di bawah ini, ya.
Mengapa dikatakan sebagai kegiatan yang menarik? Hal ini dikarenkan gerakan Pramuka tidak hanya mengandung pendidikan saja, namun juga menyenangkan. Sebab, setiap permainan tentu harus ada tujuan dan aturan, kan? Jadi, bukan hanya sekadar kegiatan yang bersifat menghibur, akan tetapi lebih tepat jika disebut sebagai kegiatan menarik.
Namun, bagi mereka yang telah beranjak dewasa, kepramukaan bukan lagi dianggap sebagai permainan. Tetapi menjadi tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, serta pengabdian. Orang dewasa memiliki kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi tercapainya tujuan sebuah organisasi.
Kepramukaan juga berfungsi sebagai alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi, kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
Dalam gerakan Pramuka, juga diberlakukan tingkatan. Dimana tingkatan tersebut ditentukan berdasarkan kemampuan anggotanya. Kemampuan tersebut disebut sebagai Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU). Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing kelompok berdasarkan usia memiliki tiga tingkatkan. Untuk penegak memiliki dua tingkatan, sedangkan Pramuka pandega hanya satu tingkatan saja. Di antaranya sebagai berikut:
Selain itu, terdapat pula sebuah tingkatan khusus, yang disebut dengan Pramuka Garuda. Yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok usia dalam kepramukaan. Kelompk ini merupakan sebuah tingakatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh usia anggotanya. Kelompok tersebut dibagi menjadi empat bagian, di antaranya:
Dan ada juga kelompok yang dikhususkan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang bertugas memimpin Pramuka. Kemudian ada Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotan Kwartir dalam Pramuka.
Dengan mengetahui sejarah Pramuka yang telah dijelaskan di atas, kita sebagai bagian dari Indonesia, dirahapkan dapat lebih menghargai organisasi kepanduan di manapun. Karena organisasi tersebut memang dapat membentuk karakter setiap orang dan memberikan pengalaman.