Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Sayuran Hijau Berlutein Tingkatkan Daya Pikir

Sayuran Hijau Berlutein Tingkatkan Daya Pikir

- Selasa, 01 Agustus 2017 | 19:13 WIB
Sayuran Hijau Berlutein Tingkatkan Daya Pikir

Penelitian yang melibatkan 60 orang dewasa berusia 25 sampai 45 tahun itu mengungkapkan bahwa peserta paruh baya dengan tingkat lutein lebih tinggi—nutrisi yang terdapat pada sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, serta alpukat dan telur—memiliki respons saraf yang setara dengan orang yang lebih muda. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Frontiers in Aging Neuroscience.

"Sekarang ada alasan tambahan untuk mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti sayuran hijau, telur dan alpukat," kata Naiman Khan, seorang profesor kinesiologi dan kesehatan masyarakat di Illinois. "Kami tahu sayuran ini bermanfaat bagi kesehatan. Namun, data menunjukkan bahwa mungkin ada manfaat kognitif juga,” tambahnya.

Sebagian besar penelitian lain berfokus pada orang dewasa yang lebih tua yang telah mengalami penuaan. Peneliti Illinois memilih untuk fokus pada orang dewasa muda sampai paruh baya, untuk melihat apakah ada perbedaan yang mencolok antara tingkat lutein yang lebih tinggi dan lebih rendah.

"Sebagai orang yang bertambah tua, mereka mengalami penuaan yang khas. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa proses ini bisa datang lebih awal dari dugaan kita,” ujar Anne Walk, penulis pertama jurnal.

"Kami ingin memahami bagaimana sayuran mempengaruhi kognisi selama hidup. Jika lutein dapat melindungi kita dari penuaan, tentunya kami akan mendorong orang lain untuk mengkonsumsi makanan kaya lutein,” tambah Walk.

Lutein adalah nutrisi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Oleh karena itu, lutein harus didapatkan melalui sayuran. Lutein terakumulasi di jaringan otak dan mata, yang memungkinkan peneliti mengukur tingkatan tanpa bergantung pada teknik invasif—tindakan medis yang bersifat ‘melukai’ jaringan tubuh manusia.

Peneliti Illinois mengukur lutein di mata peserta riset dengan meminta mereka untuk melihat ke suatu bidang dan merespons cahaya yang berkedip-kedip. Kemudian, dengan menggunakan elektroda pada kulit kepala, para peneliti mengukur aktivitas syaraf di otak. Sedangkan, para peserta mengerjakan tugas yang membutuhkan konsentrasi penuh.

"Neuroelektrik peserta yang lebih tua dengan kadar lutein yang lebih tinggi tampak mirip dengan peserta yang lebih muda, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang rendah lutein,” ungkap Walk.

"Lutein tampaknya memiliki peran protektif. Hal ini berdasarkan temuan bahwa orang yang memiliki lebih banyak lutein dapat melibatkan lebih banyak sumber kognitif untuk menyelesaikan tugas tersebut,” Walk menambahkan.

Selanjutnya, kelompok Khan menjalankan percobaan intervensi. Percobaan ini dilakukan untuk memahami bagaimana peningkatan konsumsi sayuran hijau dapat meningkatkan lutein di mata, dan seberapa erat hubungannya dengan perubahan kinerja kognitif.

"Dalam penelitian ini, kami berpusat pada fokus perhatian peserta. Kami ingin memahami efek lutein pada pembelajaran dan memori seseorang. Ada banyak hal yang ingin kami ketahui,"

Cari Artikel Lainnya