Saat Pop Art Andy Warhol Jadi Dessert Instagramable

Bicara soal pop art, nama Andy Warhol bakal langsung terkenang. Seniman asal Amerika Serikat itu merupakan pencetus gerakan Pop Art di tahun 1950-an. Meski sudah meninggal dunia lebih dari tiga dekade lalu, Warhol terus menginspirasi. Termasuk, dalam dessert.

Sekilas tak ada hubungannya antara Andy Warhol dan dessert, tapi tak ada yang tak bisa dilakukan dessert. 

Sosok Andy Warhol membuat La Patisserie, Four Seasons Hotel Jakarta membuat makanan penutup bergaya pop art dengan konsep retro.

Hasilnya, sebuah Andy Warhol Cube tersaji untuk para pecinta kuliner dalam pesta makanan penutup di gelaran Jakarta Dessert Week pada 7-20 Oktober 2019.

"Andy Warhol merupakan seniman ikonis dalam gerakan pop art. Kami menghormati hasil karyanya dan menyajikan dadu ini lengkap dengan cerita di baliknya, dengan begitu orang lebih tertarik untuk menikmatinya," kata Executive Chef Pastry Lorenzo Sollecito kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
 

Andy Warhol Cube merupakan sajian dessert berbentuk kubus atau seperti dadu berukuran 5x5x5 cm. Kubus dipilih karena identik dengan banyak karya seni ciptaan Warhol. 

Lorenzo mengaku membutuhkan waktu hingga 10 hari untuk menciptakan dadu retro ini.

"Kami banyak melakukan riset untuk menggali cerita. Ada dua tim yang bekerja, pertama fokus pada bahan yang digunakan dan kedua fokus pada presentasi," ungkap Lorenzo, chef yang berasal dari Italia.

Tampilan dari dessert ini sangat bergaya pop art. Lihat saja bagian depan dadu yang diberi tempelan cokelat hitam dengan potret Madonna, seperti karya Warhol. Percikan saus dan taburan pop corn menjadi pemanis presentasi Andy Warhol Cube.

Cara terbaik untuk menikmati dadu ini adalah dengan memecahkannya, tentu saja setelah mengabadikan foto Andy Warhol Cube untuk diunggah ke media sosial. Jangan ragu untuk merusak tampilan dadu ini, karena Anda bakal menjumpai berbagai lapisan rasa di dalamnya.

Lapisan pop corn karamel, passion fruit jelly, krim mousse, dan spons cake. Rasa manis, segar, dan sedikit pahit menyatu di dalam mulut.

Bagi Lorenzo, menciptakan rasa yang seimbang dalam tiap suapannya merupakan bagian paling sulit dan menantang dalam pembuatan dessert ini.

"Untuk menemukan kombinasi antar rasa kami melakukan beberapa kali percobaan sampai mendapatkan yang pas," ujar Lorenzo.

Dalam Jakarta Dessert Week, Four Seasons juga menghadirkan pengalaman menyantap dessert dengan cocktail.

Ada tiga dessert yang akan dipadukan dengan cocktail. Dua diantaranya masih terinspirasi dengan pop art Andy Warhol.

Pertama, ada Pandan Soap, benar-benar sabun. Seperti hendak mandi, Pandan Soap disajikan dengan handuk kecil dan semprotan menyerupai parfum beraroma kelapa. Terdapat kemasan bertuliskan Tjap Tangan. Kemasan ini terinspirasi dari karya Warhol yang viral di masanya, namun Lorenzo memadunya dengan sentuhan lokal. 

Di dalamnya terdapat sabun berwarna hijau yang berasal dari daun pandan. 'Parfum' kelapa yang mengandung alkohol disemprotkan ke sabun itu untuk memberikan aroma.

Pandan Soap sebenarnya terdiri dar bahan-bahan yang menyerupai dadar gulung. Di dalam sabun itu terdapat parutan kelapa, gula merah, kacang, dan karamel pop corn. Rasanya nikmat persis dadar gulung.
 

Dessert kedua yang dihidangkan adalah The Rolling Stone. Dessert yang berbentuk seperti batu dan disajikan dalam pigura berlogo lidah Rolling Stone.

Batu ini sebenarnya merupakan cokelat yang berisi cokelat cair dan alkohol. Saat masuk ke dalam mulut, sensasi alkohol bakal langsung terasa.
 

Terakhir, masih bergaya pop art, tapi kali ini terinspirasi dari Infinity Room karya seniman Yayoi Kusama. Dessert ini diberi nama The Infinity Mirror. Empat bola-bola cokelat diletakkan di samping kaca sehingga menampilkan pantulan dan memberikan kesan infinity atau tak hingga.

Ketika digigit cokelat manis kombinasi almond dan hazelnut. Dessert ini bakal dipadukan dengan cocktail panas.

Tiga dessert ini bisa dinikmati dalam ajang Jakarta Dessert Week di Four Seasons pada Sabtu (19/10).