Home » Kongkow » Catatan » Prospek Musik Indie di Era Digital

Prospek Musik Indie di Era Digital

- Kamis, 22 Juni 2017 | 15:35 WIB
 Prospek Musik Indie di Era Digital

 Bagi kalian para kalangan muda, tentu tidak asing dengan yang namanya musik indie. Menurut kalian, apa itu musik indie? Just check this out!

Istilah Indie diambil dari kata Independent yang berarti merdeka, bebas, mandiri, dan nggak bergantung. Banyak yang menganggap indie itu sebuah genre musik, seperti halnya rock, jazz, atau sebagainya. 

Anggapan tersebut sayangnya salah besar. Indie sendiri bukanlah suatu genre musik, melainkan sebuah gerakan musik yang bebas dan mandiri, nggak bergantung sama sebuah label musik atau sebagainya.

Band Indie cenderung menciptakan lagu sesuai dengan apa yang mereka sukai dan genre yang mereka inginkan. Tidak jarang kalo lagu-lagu yang mereka ciptakan kebanyakan sangat anti-mainstream dari lagu-lagu di pasaran. Di Indonesia, musik Indie sekarang cukup diminati oleh masyarakat. Nama-nama seperti Barasuara, Danilla, dan Mocca tentu sudah tidak asing bagi penikmat indie di Indonesia.

Dahulu, musik Indie mungkin cukup sulit didengar. Hal ini dikarenakan terbatasnya media untuk mempublikasikannya. Seiring berkembangnya zaman, musik Indie bisa didengar di mana saja. Seperti yang dikatakan oleh Brian Kresna Putro, penabuh drum dari grup band Sheila on 7.

“Kalau menurutku sekarang sudah di era digital. Pasti semuanya mudah untuk berkarya. Beberapa tahun ke belakang, label-label tertentu itu berkuasa. Dahulu kalau mau berkarya tidak bisa bebas, sekarang kalau berkarya bisa dengan ibu jari kamu. Karena semua memiliki kesempatan yang sama. Kamu buat kanal sendiri, bikin karya sendiri, bisa menarik perhatian orang lain” ujar Brian.

Sheila on 7 sendiri memutuskan untuk menjadi Band Indie setelah album terakhirnya, “Musim yang Baik” pada 2014. Menurut Brian, keputusan keluar dari label membuat mereka bisa bebas berkarya tanpa terpengaruh apapun.

Selain Brian, salah satu penggemar musik Indie, Sarah Astari optimis jika musik Indie mampu bersaing dengan musik label. Menurutnya, musik Indie dapat bersaing dengan musik label besar seiring dengan perubahan pola mendengar musik dari masyarakat.

“I would say yes. Musik Indie itu bisa banget bersaing dengan musik label. Jujur aja, dengan perubahan pola mendengar masyarakat yang tadinya mendengarkan musik lewat CD dan kaset itu beralih ke digital.” jelas Ara.

Selain itu, Ara, sapaannya, juga mengatakan bahwa musisi Indie bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan musik label. Menurutnya, musisi Indie zaman sekarang dapat mempublikasikan musiknya sendiri.

“Musisi Indie punya ruang dan kesempatan yang sama untuk bisa diketahui oleh masyarakat, dibandingkan dengan zaman dahulu harus bergantung dengan distribusi label besar. Sekarang, musik Indie bisa distribusi musik sendiri dengan hasil yang sama saja. Apalagi dengan aplikasi atau web streamingbentuk digitalisasi musik yang lain, gitu” ujarnya.

Jadi, di era yang sekarang serba digital ini musik indie pun bisa mempublikasikan karyanya. Mereka memperoleh kebebasan dalam karya-karyanya karena mereka tidak terikat dengan tuntutan apapun. Di era selanjutnya, sangat memungkinkan bagi musisi-musisi Indie untuk menguasai pasar musik Indonesia.

Cari Artikel Lainnya