Setiap teknologi, apalagi yang terkoneksi dengan internet, pasti memiliki celah yang bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan. Mulai dari penipuan, pencurian identitas atau pelanggaran privasi lainnya adalah kejahatan yang marak di era digital. Untuk mengantisipasi itu muncul sebuah profesi bernama Cyber Security atau Keamanan Siber.
Sayangnya, SDM yang kompeten di bidang Cyber Security malah sedikit. Country Manager IBM Security, Dhany Sulistyo, dalam salah satu konferensi teknologi di Jakarta bahkan menyatakan sekitar 1,8 juta posisi untuk Cyber Security akan terjadi kekosongan pada tahun 2020. Karena profesi ini penting dan nggak bisa digantikan oleh robot atau artificial intelligence, maka peluang karir di bidang ini sangat besar. Tapi apa aja sih, tugas Cyber Security ini? Melansir dari The Conversation, berikut 5 di antaranya.
Jika terjadi kejanggalan seperti misalnya proses transaksi kartu kredit yang nggak sesuai dengan prosedur, maka Cyber Security memiliki kewajiban mempertemukan staf teknis, hukum, dan operasi bisnis untuk mendiskusikan tindakan yang perlu diambil untuk permasalahan ini.
Peran Cyber Security dibutuhkan karena pemimpin proyek biasanya nggak memahami standar hukum yang berlaku, sementara staf bisnis nggak paham proses perangkat lunak yang bekerja.
Hal ini dilakukan untuk menjaga sistem tetap aman. Jika tim Cyber Security menemukan kerentanan, tugas selanjutnya adalah melaporkan kepada petinggi perusahaan dan menyusun strategi untuk menangkal celah serangan yang ditemukan. Sembari menyusun strategi, Cyber Security akan terus melakukan serangan untuk memastikan kerentanan lain.
Sistem pemantauan ini akan bekerja melaporkan aktivitas nggak biasa dan otomatis menonaktifkan aktivitas tersebut. Seperti contoh, jika ada akun surel yang membuka pesan berisi malware, maka akun tersebut akan otomatis nonaktif. Setelah dinonaktifkan, tugas Cyber Security selanjutnya adalah mengomunikasikan dengan pemilik akun untuk kembali melakukan pemulihan akun dan data yang terinfeksi malware.
Di sana, tim Cyber Security akan mencari segala macam risiko yang mengancam privasi warga. Jika menemukan potensi risiko paling tinggi untuk kebocoran data, maka tugas selanjutnya adalah menganalisis potensi masalah lalu mengembangkan rencana dan anggaran untuk mengantisipasi risiko. Hal tersebut akan diajukan kepada petinggi departemen terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan.
Karena sebagai profesional keamanan, Cyber Security memiliki akses informasi yang bisa saja dengan mudah dijual di pasar gelap, atau dipergunakan untuk bentuk kejahatan lain. Kerja tim akan maksimal ketika keterampilan komunikasi yang kuat juga diimbangi dengan integritas pribadi yang nggak gampang goyah.
Mengingat inovasi selalu memunculkan risiko, maka Cyber Security adalah profesi yang cukup menjanjikan baik dari segi ketersediaan lapangan kerja maupun gaji. Bagaimana, kamu berminat?