Home » Kongkow » WOW » Perusahaan memprioritaskan gelar atau pengalaman?

Perusahaan memprioritaskan gelar atau pengalaman?

- Selasa, 21 Februari 2017 | 13:00 WIB
Perusahaan memprioritaskan gelar atau pengalaman?

Pentingnya gelar dari perguruan tinggi bergengsi atau pengalaman kerja yang sudah terbukti, keduanya masih sering menjadi perdebatan. Di mata fresh graduate khususnya, hal ini bahkan kerap menimbulkan keraguan, terutama ketika mereka sedang menimbang keputusan untuk langsung bekerja atau melanjutkan S2 terlebih dahulu.

Merasa bangga dengan almamaternya, banyak lulusan yang begitu percaya diri ketika melamar kerja. Mereka pun beranggapan bahwa gelar dan IPK yang dikantongi akan memuluskan jalan mereka untuk bekerja di perusahaan idaman. Nyatanya, masih ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan layak tidaknya seorang pelamar.

Di sisi lain, tidak sedikit pula orang dengan pengalaman kerja beberapa tahun, yang sering dikecewakan oleh iklan lowongan yang memasang kriteria pendidikan tinggi. Padahal, skill dan pengalaman yang disyarakatkan sudah mereka miliki. Jadi, sebenarnya mana yang lebih penting di mata perusahaan, gelar atau pengalaman?

Pentingnya gelar pendidikan

Bagi sejumlah recruiter, khususnya di perusahaan-perusahaan besar, persyaratan pendidikan yang mutlak akan memudahkan mereka menyaring pelamar yang jumlahnya cukup besar.

Namun tak hanya itu, mereka juga percaya bahwa para penyandang gelar ini memiliki pengetahuan akademis yang teruji, yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan.

Ketika perusahaan sudah mendapat kandidat-kandidat dengan level pendidikan yang setara, maka selanjutnya giliran mereka menilai kualifikasi lainnya. Dengan cara ini, otomatis proses perekrutan jadi lebih terarah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pentingnya pengalaman kerja

Ketika pendidikan tidak dijadikan kriteria melamar oleh perusahaan, maka skill dan pengalaman Anda lah yang akan diperhitungkan. Meski gelar S2 dari perguruan tinggi di luar negeri dapat menjadi poin plus, tapi itu bukanlah jaminan mutlak. Perusahaan tetap akan mengukur kelebihan dan kekurangan pelamar secara keseluruhan.

Jika Anda perhatikan, tidak semua orang berakhir dengan profesi yang sesuai dengan jurusan kuliahnya. Di antara mereka bahkan ada yang sampai menjabat sebagai manajer. Hal ini dikarenakan sepanjang kariernya, mereka mengumpulkan ilmu dan pengalaman dari mana-mana. Jadi, selama syarat keahlian yang diminta perusahaan sudah Anda miliki, tak ada salahnya jika Anda mencoba melamar.

Pada intinya, mana yang lebih penting antara gelar dan pendidikan kembali lagi pada pihak recruiter, karena umumnya setiap perusahaan memiliki preferensi yang berbeda-beda. Bahkan sekalipun Anda tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan, peluang mendapatkan pekerjaan idaman masih terbuka untuk Anda.

Cari Artikel Lainnya