Persamaan Dasar Akuntansi adalah konsep, rumus,dan tool (alat) ampuh untuk melakukan analisis transaksi bisnis dan pencatatan dalam proses penyusunan laporan keuangan. Transaksi bisnis adalah aktivitas yang secara langsung mengubah kondisi keuangan perusahaan, dan secara langsung mempengaruhi hasil operasional perusahaan.
Konsep persamaan dasar akuntansi adalah bahwa semua transaksi bisnis dapat dinyatakan sebagai perubahan unsur-unsur dalam sebuah persamaan matematika.
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus persamaan yang menggambarkan hubungan antara hutang utang dan modal.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan disebut aset atau aktiva (assets). Contoh aset adalah kas, tanah, gedung dan peralatan.
hak atau klaim atas aset biasanya dibagi berdasarkan dua jenis pemilik, yaitu:
Hak kreditor mencerminkan utang perusahaan dan disebut kewajiban (liabilities).
Hak pemilik disebut ekuitas pemilik (owner’s equity).
Hubungan antara dapat membentuk rumus persamaan yang dikenal dengan persamaan dasar akuntansi.
Bentuk rumus persamaan akuntansi tersebut dituliskan sebagai berikut :
Dari rumus persamaan matematika tersebut, ada tiga unsur persamaan dasar akuntansi, yaitu:
Tiga komponen tersebut adalah unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan/ Neraca (balanced sheet).
Jadi, fungsi persamaan dasar akuntansi adalah untuk menyusun laporan keuangan. Persamaan dasar akuntansi merupakani salah satu cara sederhana dan mudah untuk membuat laporan keuangan.
Contoh Persamaan Dasar Akuntansi :
Pak Asep adalah pemilik dan pengelola, PT Milenia Jaya, sebuah usaha konsultan motivasi.
Pada pembukuan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
PT Milenia Jaya memiliki asaet Rp 800.000.000 dan Kewajiban Rp 350.000.000.
Dengan menggunakan persamaan akuntansi, hitunglah jumlah berikut ini:
Pembahasan pertanyaan #1:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
= Rp 800.000.000 = Rp 350.000.000 + Ekuitas Pemilik
Ekuitas Pemilik = Rp 450.000.000
Pembahasan pertanyaan #2:
Pertama. hitunglah perubahan selama tahun 2020 dalam ekuitas pemilik sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
= Rp 130.000.000 = – Rp 25.000.000 + Ekuitas Pemilik
Ekuitas Pemilik = Rp 155.000.000
Selanjutnya, tambahkan perubahan ke ekuitas pemilik pada tanggal 31 Desember 2019.
Untuk mendapatkan angka ekuitas pada 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Ekuitas 31 Desember 2020=
= Rp 605.000.000 = Rp 450.000.000 + Rp 155.000.000