Halaman depan mesin pencari raksasa, Google, hari ini Senin (16/10/2017) menampilkan muka pria ini.Yup Google Doodle hari ini tampil dengan pria klasik sedang menulis.
Dilansir Google, pria itu adalah Olaudah Equiano.Hari ini Olaudah Equiano merayakan ulang tahun yang ke-272.Siapa Olaudah Equiano itu? Apa kontribusinya bagi dunia dan kemanusiaan sehingga terpilih sebagai halaman utama Google?
Yuk simak profil singkatnya di bawah ini:
Olaudah Equiano atau yang lebih dikenal dengan nama Gustavus Vassa adalah seorang tokoh anti perbudakan di Inggris.Olaudah Equiano berasal dari Nigeria dan lahir pada tanggal 16 Oktober 1745.Semasa hidupnya Olaudah Equino terlibat dalam gerakan anti perbudakan Afrika.
Berkat gerakan itu khususnya di Inggris dikeluarkan dekrit anti perdagangan budak dalam bentuk Slave Trade Act 1807.Perjanjian itu sekaligus mengakhiri perdagangan budak Afrika di Inggris dan wilayah koloni Britania Raya lainnya.Selama di London Olaudah Equiano mengambil bagian dalam kelompok Son of Africa dan menjadi pemimpin kelompok tersebut.Ia juga menulis beberapa buku terkait anti perbudakan untuk memberikan dorongan moral kepada kaum kulit hitam di Eropa.
Olaudah Equiano menikah dengan seorang wanita Inggris Sussanah Cullen dan memiliki dua putri dari pernikahan itu.Karya-karya Olaudah Equiano dipublikasikan dalam bentuk buku dan artikel di surat kabar.Pada akhir abad ke-20, sejumlah karyanya dipublikasikan dalam edisi terbaru sebagai bahan rujukan seputar perbudakan di Afrika termasuk di negara asalnya Nigeria.
Salah satu keunggulan Olaudah Equiano adalah otobiografinya yang mengisahkan perjuangannya membebaskan diri dari perbudakan.
Selain itu Olaudah Equiano menulis pelariannya dari seorang budak yang dijual sampai terdampar di Inggris.
Olaudah Equiano meninggal di London 31 Maret 1797 dalam usia 51 tahun. Peninggalannya sudah diabadikan lewat museum dan perpustakaan khusus di kota London, Inggris.
Atas jasa-jasanya dalam melawan perbudakan dan perdagangan budak, Olaudah Equiano hari ini menghiasi google doodle sekaligus peringatan ulang tahunnya yang ke-272.
Penulis Kelahiran Afrika, Rintis Penghapusan Budak
Olaudah Equiano adalah penulis berdarah Afrika. Pengalamannya sebagai budak membawanya terlibat dalam pergerakan penghapusan perbudakan di Inggris.Barangkali, perbudakan adalah warisan terburuk dalam sejarah peradaban manusia.Saat ini, perbudakan, yang bersumber dari rasialisme, sudah dihapuskan dari muka bumi.
Olaudah Equiano adalah nama yang berperan penting dalam merintis penghapusan perbudakan.Perbudakan adalah sistem kehidupan yang punya kekuatan untuk membinatangkan manusia dan sudah berlangsung ribuan tahun.Dalam autobiografinya, Olaudah Equiano menuliskan bahwa dia lahir di provinsi Eboe, daerah yang kini berada di Nigeria Selatan.
Dia menceritakan bagaimana dia dan saudara perempuannya diculik saat masih berusia 11 tahun. Dia dijual oleh pedagang budak lokal dan dikirim menyeberangi Samudera Atlantik ke Barbados dan Virginia.Sejarah tidak pernah mencatat secara akurat bagaimana masa kecilnya. Bahkan dalam sejumlah catatan, dia justru disebut lahir di dua tempat berbeda di Amerika.
Kecuali ketidakpastian cerita di awal masa hidupnya, semua yang Olaudah Equiano ceritakan dalam autobiografinya sangatlah bisa diverifikasi.
Di Virginia, dia dijual kepada perwira angkatan laut kerajaan Inggris, Letnan Michael Pascal.Sang majikan mengganti nama Olaudah Equiano menjadi Gustavus Vassa, terinspirasi nama raja Swedia abad ke-16.Bersamanya, Olaudah Equiano menjelajah lautan selama 8 tahun. Selama itu pula dia dibaptis dan belajar membaca dan menulis.
Berjuang dan Tebus Sendiri Kebebasannya
Pascal lantas menjual Olaudah Equiano kepada kapten kapal di London yang kemudian membawanya ke Montserrat, sebuah pulau ke Karibia. Di sana, dia dijual lagi kepada pedagang terkemuka, Robert King.Ketika bekerja sebagai kelasi, pelayan, dan tukang cukur untuk Robert King, Olaudah Equiano bisa mengumpulkan uang dari kerja sampingan.
Hanya dalam waktu 3 tahun, dia bisa mengumpulkan uang untuk membeli kemerdekaannya sendiri. Dia lalu menghabiskan 20 tahun hidupnya berkeliling dunia termasuk ke Turki dan Arctic.Pada 1786 di London, dia terlibat dalam pergerakan penghapusan perbudakan. Dia adalah anggota penting dari kelompok bernama ”Sons of Africa”.
Kelompok itu terdiri atas 12 orang kulit hitam yang berjuang demi penghapusan perbudakan.Pada 1789, dia mempublikasikan autobiografinya yang berjudul ”The Interesting Narrative of the Life of Olaudah Equiano or Gustavus Vassa, the African”.