Bagi sebagian orang, peringatan soal bahaya sampah plastik mungkin belum bisa menyadarkan sepenuhnya. Bisa jadi karena mereka belum merasakan langsung dampak dari pencemaran sampah plastik ini. Alhasil, mau segetol apapun aktivis lingkungan melakukan kampanye peduli sampah plastik, orang-orang ini akan tetap biasa aja menyikapinya.
Kalau biasanya kita dihebohkan dengan berita hewan laut yang mati gara-gara menelan plastik, kali ini kayaknya kita mesti lebih miris lagi. Soalnya pencemaran sampah plastik ternyata nggak cuma jadi problematika di kota-kota besar aja lo, melainkan sudah mulai merambah di wilayah terpencil sekalipun! Lah, kok bisa ya? Memangnya, siapa yang pakai plastik di sana? Mari simak penjelasannya di bawah ini, biar nggak meremehkan sampah plastik lagi.
Kalau biasanya plastik banyak ditemukan di laut atau daratan yang dihuni manusia, kali ini ilmuwan juga menemukan mikroplastik di bongkahan salju yang diambil dari sejumlah tempat di Arktika; wilayah utara Jerman, Pegunungan Alpen Bayern dan Swiss, dan Pulau Heligoland di Laut Utara, dilansir National Geographic. Meski mereka sudah menduga kalau di salju itu pasti ada mikroplastik, tapi jumlahnya yang banyak cukup membuat mereka kaget.
Plastik ditemukan di wilayah terpeKata Melanie Bergmann, peneliti dari Alfred-Wegener-Institute di Bremerhaven, Jerman, penemuan itu mengindikasikan kalau mikroplastik melayang terbang ke udara, masuk ke atmosfer, dan turun lagi terbawa angin ke seluruh pelosok bumi, bahkan yang sangat terpencil sekalipun.
Dari setiap sampel salju yang diambil untuk penelitian, kabarnya salju dari Pegunungan Alpen Bayern lah yang paling banyak mengandung mikroplastik. Dalam 1 liternya, ada setidaknya 150 ribu partikel plastik. Sedangkan rata-rata kandungan plastik yang ditemukan sendiri dari keseluruhan sampel ada 1.800 partikel per liter.
Kata Bergmann, mikroplastik yang ia dan timnya temukan berasal dari plastik yang melapisi mobil dan kapal, karet yang biasa ditemukan pada ban, dan material yang mungkin berasal dari tekstil dan kemasan atau bungkus-bungkus produk. Waduh, ngeri juga ya ternyata benda-benda itu bisa sampai ke wilayah yang nggak dihuni manusia!
Dari penelitian sebelumnya, terkuak fakta kalau mikroplastik ini juga terdapat dalam udara di Kota Paris (Perancis), Teheran (Iran), dan Dongguan (China). Plastik-plastik itu terurai menjadi pecahan-pecahan ukuran kurang 5 milimeter dan melayang-layang di udara bagaikan debu, atau partikel halus dari kendaraan bermotor. Ngeri juga kalau terhirup manusia ya??
Bahkan Pegunungan Rocky, yang hanya bisa diakses dengan berjalan kaki, juga turut terkena dampak mikroplastik yang berterbangan di atmosfer.
Penyebaran mikroplastik ini sudah ada di tahap mengkhawatirkan padahal dampaknya nggak kalah bahayanya sama polusi udara lo. Masalahnya kita mungkin nggak sadar kalau selama ini kita sudah menghirup mikroplastik, soalnya memang partikelnya ‘kan kecil banget.