Sebagian besar buah tidak dapat bertahan lama dan mudah rusak (perisable), sehingga membutuhkan upaya pengawetan. Salah satu faktor yang menyebabkan buah tidak dapat bertahan lama, karena buah masih melakukan aktivitas metabolisme setelah dipetik, yaitu respirasi. Proses respirasi sendiri akan menghasilkan karbondioksida (CO2) , uap air, dan panas. Akibat dari respirasi ini, buah mengalami perubahan kimia yang mengakibatkan perubahan fisik, seperti perubahan warna, aroma. tekstur, dan juga rasa.
Pengawetan buah yang sering dilakukan adalah dengan dengan pendinginan yang umumnya dilakukan di dalam lemari es atau kulkas. Melaui pendinginan ini, buah bisa tahan serta segar selama beberapa waktu atau beberapa hari bergantung jenis buahnya. Pendinginan apat menekan keaktifan atau aktivitas mikroba atau bakteri serta enzim atau cairan yang terdapat dalam buah. Sebelum dilakukan pendinginan, pengawetan buah juga dapat dilakukan dengan bahan lain, yaitu jeruk nipis. Berikut adalah percobaan sains sederhana mengawetkan buah dengan mudah.
Buah Dengan Mudah" src="https://i2.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/10/Screenshot_840.jpg?resize=300%2C192&ssl=1" style="height:192px; width:300px" />
Apel yang diletakkan pada mangkuk tanpa diberi perasan air jeruk akan berubah warnanya menjadi kehitaman. Sedangkan apel yang yang direndam pada air jeruk nipis tidak mengalami perubahan warna.
Buah apel yang sudah dikupas apabila diletakkan di udara bebas atau di dalam lemari es akan berubah warna menjadi kehitaman karena buah tersebut bereaksi dengan udara.
Air jeruk nipis mampu menghambat reaksi antara buah apel dengan udara, sehingga buah apel akan tetap terlihat segar.
Tehnologi membuat manisan adalah salah satu langkah pengawetan makanan yang telah sejak jaman dulu. Orang-orang pada jaman dahulu telah memanfaatkan gula untuk mengawetkan buah.
Caranya adalah dengan meletakkan buah pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sekitar 40% untuk menurunkan perkembangan mikroorganisme dalam buah.
Perendamanan manisan akan membuat kandungan gula dalam buah meningkat serta kandungan airnya menyusut. Penyusutan air ini akan menghambat pertumbuhan bakteri pada buah.
Gula banyak digunakan dalam pengawetan buah, karena selain merubah cita rasa masam menjadi manis, juga dapat mempertahankan warna buah dan kekerasannya.