Kofaktor Enzim adalah Enzim mempunyai berat molekul berkisar dari kira-kira 12.000 sampai lebih dari 1 juta. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung gugus kimiawi selain residu asam amino. Enzim terdiri dari dua bagian yaitu apoenzim (tersusun atas protein) dan gugus prostetik (tersusun atas non protein),sedangkan keseluruhan enzim disebutholoenzim. Gugus prostetik ini terdiri dari: Kofaktor dan koenzim. Kofaktor terdiri dari molekul anorganik, sedangkan koenzim terdiri dari molekul organic.
Kofaktor merupakan bahan kimia yang membantu (molekul atau ion) yang terikat enzim untuk meningkatkan aktivitas biologis enzim. Sebagian besar enzim membutuhkan kofaktor untuk mengerahkan aktivitas mereka, sedangkan beberapa enzim mungkin tidak membutuhkan mereka. Sebuah enzim tanpa kofaktor yang disebut apoenzim, yang ketika apoenzim bersama-sam dengan kofaktor ia dikenal sebagai holoenzim.
Beberapa enzim dapat mengaitkan dengan satu kofaktor sementara beberapa dapat mengaitkan dengan beberapa kofaktor. Tanap kofaktor, aktivitas enzim akan hilang. Kofaktor dapat dibagi menjadi dia sebagai kofaktor organik dan faktor co anorganik. Kofaktor anorganik terutama mencakup ion logam, magnesium sangat penting untuk heksokinase, polimerase DNA dan enzim glukosa-6-fosfat. Zinc merupakan ion logam penting bagi dehidrogenase alkohol, karbonat anhidrase dan fungsi DNA polimerase. Selain magnesium dan seng, ada ion logam lain seperti tembaga, besi, mangan, nikel dan lain-lain yang berhubungan dengan berbagai jenis enzim. Ion logam enzim dapat berpartisipasi dalam proses katalitik dalam tiga cara utama.
Kofaktor organik terutam vitamin dan molekul organik non-vitamin lain seperti ATP, glutathione, heme, CTP, koenzim B dan lain-lain kofaktor organik dapat dibagi lagi menjadi dua sebagai koenzim dan gugus prostetik. Gugus prostetik telah terikat erat dengan enzim dan berpartisipasi dalam reaksi katalis enzim.
Selama reaksi, kompleks kelompok enzim prostetik dapat mengalami perubahan struktural, tetapi mereka masuk ke keadaan semula ketika reaksi selesai. FAD ialah kelompok enzim prostetik dehidrogenase suksinat yang mereduksi ke FADH2 dalam proses konversi suksinat menjadi fumarat.
Koenzim ialah molekul organik kecil dari enzim (yang merupakan protein), koenzim terutama molekul organik dan banyak yang berasal dari vitamin. Sebagai contoh, niacin menghasilkan NAD + Koenzim yang bertanggung jawab untuk reaksi oksidasi. Selanjutnya, koenzim A terbuat dari asam pantotenat dan mereka berpartisipasi dalam reaksi sebagai pembawa gugus asetil.
Koenzim adalah berupa molekul organic yang mentranspor gugus kimia atau electron dari satu enzim ke enzim yang lain, molekul organiK itu terikat pada bagian protein enzim. Kofaktor enzim berfungsi sebagai pembawa sementara atom spesifik atau gugus fungsional. Contoh koenzim : NADH, NADPH dan adenosina trifosfat
Gugus kimiawi yang dibawa mencakup:
Beberapa koenzim seperti riboflavin, tiamina, dan asam folat adalah vitamin. Sifat-sifat koenzim:
Contoh : NAD,NADP,FAD,FMN,dll
Koenzim yang berikatan secara erat dengan enzim lewat ikatan kovalen atau gaya nonkovalen kerap kali disebut sebagai gugus prostetik. Koenzim yang mampu berdifusi secara bebas umumnya berfungsi sebagai unsur pembawa (yang didaur ulang secara kontinu) hydrogen (FADH), hidrida (NADH dan NADPH), atau unit-unit kimia seperti gugus asil (koenzim A) atau gugus metil (folat), membawanya bolak-balik antara tempat pembentukannya dan pemakaiannya. Oleh karena itu, koenzim yang disebut sebagai substrat sekunder. Jenis-jenis enzim yang membutuhkan koenzim adalah enzim yang mengatalisis reaksi oksidasireduksi, pemindahan gugus serta isomerisasi, dan reaksi yang membentuk ikatan kovalen.
Kofaktor berperananan baik membantu proses katalisis oleh enzim maupun penyusunan struktural yang penting. Fungsi kofaktor pada umumnya adalah untuk memantapkan ikata n antara subtract pada enzim atau mentransfer electron yang timbul selama katalisa.
Pembagian kofaktor:
Enzim yang Mengandung atau Memerlukan Unsur Anorganik Esensial sebagai Kofaktor
No | Kofaktor | Enzim | Fungsi | Keterangan |
1 | Fe2+ atau Fe3+ | Oksidase sitokhrom Katalase Peroksidase | · Berperan dalam absorbsi besi. Mengkatalisis oksidasi dan reduksi sithokrom oleh molekul oksigen · Menetralkan H2O2 yang merupakan sisa-sia metabolism saat oksidasi · Katalisator reaksi reduksi H2O2 dengan kopling reduksi sebagai substrak lain | Unsur besi merupakan komponen utama dari hemoglobin (Hb), sehingga kekurangan besi dalam pakan akan mempengaruhi pembentukan Hb |
2 | Cu2+ | Oksidase sitokhrom Tironase | · Tirosinase mengkristalisasi reaksi oksidasi tirosin menjadi pigmen melanin | Tembaga berperan dalam aktivitas enzim pernapasan,sebagai kofaktor bagi enzim tirosinase dan sitokrom oksidase. Tirosinase mengkristalisasi reaksi oksidasi tirosin menjadi pigmen melanin (pigmen gelap pada kulit dan rambut) |
3 | Zn2+ | Polimerase DNA Anhidrase karbonik Dehidrogenase alcohol | · Bekerja pada reaksi pembentukan aldehida dari alkohol | |
4 | Mg2+ | Heksokinase 6-Fosfatase glukosa | · Mengkatalisa pemindahan gugus fosfat dari ATP ke glukosa | |
5 | Mn2+ | Arginase | · Mengkatalisis hidrolisis arginin | |
6 | K+ | Kinase piruvat (juga memerlukan Mg2+) | · Metaloenzim yang mengkatalisis reaksi dari phospoenol piruvat dan ADP menjadi ATP | |
7 | Ni2+ | Urase | · Mengkatalisis hidrolisis urea | |
8 | Mo | Reduktase nitrat | · Mengkatalisis perubahan senyawa nitrat (NO3–) menjadi NO2– | |
9 | Se | Peroksidase glutation | ||
10 | Cl dan Ca | Amilase | Memecah patiuntuk menghasilkan gula sederhana | Amilase dalam ludah akan bekerja lebih baik dengan adanya ion klorida dan kalsium. |
Koenzim Berfungsi Sebagai Pembawa Sementara Atom Spesifik Atau Gugus Fungsionil
No | Koenzim | Senyawa yang dipindahkan |
1 | Tiaminn pirofosfat | Aldehida |
2 | Flavin adenine dinukleotida | Atom Hidrogen |
3 | Nikotinamida adenine dinukleotida | Ion Hidrida (H+) |
4 | Koenzim A | Gugus asil |
5 | Piridoksal fosfat | Gugus amino |
6 | 5’-Deoksiadenosilkobalamin (Koenzim B12) | Atom H dan gugus alkil |
7 | Biostin | CO2 |
8 | Tetrahidrofolat | Gugus satu-karbon lainnya |
Peranan Koenzim Pada Vitamin
Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang berupa protein dan gugus protetik berupa non protein.Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor.
Koenzim
Gugus koenzim tersusun dari senyawa organik nonprotein yang tidak melekat erat pada bagian protein enzim. Fungsi koenzim adalah membantu proses katalisis oleh enzim maupun penyusunan struktural yang penting. Koenzim digunakan untuk memantapkan ikatan antara substrat pada enzim atau mentransfer elektron yang timbul selama proses katalisa. Contoh koenzim adalah NADH, NADPH dan adenosina trifosfat.
Gugus kimiawi yang dibawa mencakup :
Ada beberapa koenzim lain seperti riboflavin, tiamina, dan asam folat adalah vitamin.
Koenzim merupakan senyawa organik yang diperlukan untuk aktifitas suatu enzim tertentu yang bersifat termostabil dan memiliki berat molekul rendah.Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik sebuah enzim sehingga menjadi jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan hanya oleh gugus fungsional asam aminonya, yang menyusun massa enzim tersebut.
Koenzim yang berikatan secara erat dengan enzim lewat ikatan kovalen atau gaya nonkovalen kerap kali disebut sebagai gugus prostetik. Koenzim yang mampu berdifusi secara bebas umumnya berfungsi sebagai unsur pembawa (yang didaur ulang secara kontinu) hydrogen (FADH), hidrida (NADH dan NADPH), atau unit-unit kimia seperti gugus asil (koenzim A) atau gugus metil (folat), membawanya bolak-balik antara tempat pembentukannya dan pemakaiannya. Oleh karena itu, koenzim yang disebut sebagai substrat sekunder.
Jenis-jenis enzim yang membutuhkan koenzim adalah enzim yang mengatalisis reaksi oksidasireduksi, pemindahan gugus serta isomerisasi, dan reaksi yang membentuk ikatan kovalen.
Kofaktor
Kofaktor berfungsi sama dengan gugus prostetik, tetapi berikatan secara reversible Dapat berupa zat anorganik
Koenzim berupa gugus organik yang padaumumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD+ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide ). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam, seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+
Kofaktor adalah komponen enzim yangbersifat non-protein yang berfungsimengaktifkan enzim.
Sifatnya stabil terhadap perubahan suhuatau suatu reaksi.
Kofaktor dibedakan menjadi tiga tipe yaitu, aktivator, gugus prostetik dan ko-enzim
Komponen non-protein yang membantu aktivitas katalitik dapat berupa kofaktor,koenzim, dan gugus protetis.
Ketiganya mempunyai persamaan yaitu : Membantu enzim dalam melakukanfungsi katalitik, tetapi tidak mempunyai kemampuan katalitik.
Perbedaan Kofaktor dan Koenzim
Untuk aktivitasnya (kadang-kadang) enzim membutuhkan kofaktor, yang berupa senyawa organik berbobot molekul tinggi atau logam. Komposisi enzim terdiri: senyawa organic ber BM tinggi dan senyawa logam. Sejumlah enzim, membutuhkan komponen tambahan untuk dapat berfungsi sebagai katalis. Komponen tersebut disebut kofaktor.
Kofaktor dibedakan menjadi tiga kelompok:
Logam | Nama Enzim |
Zn ++ | Alcohol dehidrogenase |
Fe ++ | Sitokrom katalase |
K+ | Pirufat fosfokinase |
Mg++ | Fosfotranferase |
Senyawa logam:
Vitamin adalah golongan senyawa kimia terdapat dalam jumlah sedikit, namun mempunyai arti sangat penting, sebab kekurangan vitamin akan menimbulkan beberapa jenis penyakit.
Berdasar kelarutannya vitamin dibedakan:
Vitamin sebagai kofaktor
Nama | Vitamin | Fungsi |
Nikotiamida adenine Dinukleotida | Asam Nikotinat | Dehidroginasi |
Flavin Mono Nukleotida | Vitamin B2 | Dehidroginasi |
Tiamin Piro fosfat | Vitamin B1 | Transfer asil |
Lipoil lisin | Asam lipoat | Transfer sail |
Biositin | bioti | Karboxilasi |
Piridoksal-P | Vitamin B6 | Transfer NH2 |
Koenzim A | Asam pantotenat | Transfer asil |