Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Perbedaan Cara Kerja Karburator dan Sistem Injeksi Motor

Perbedaan Cara Kerja Karburator dan Sistem Injeksi Motor

- Jumat, 23 September 2016 | 09:03 WIB
Perbedaan Cara Kerja Karburator dan Sistem Injeksi Motor

1. Cara kerja mencampur bahan bakar dengan udara.

Pada karburator, pencampuran bahan bakar dengan udara disebabkan oleh adanya kevakuman ruang bakar yang terjadi adanya langkah hisap piston. Pada sistem injeksi, pencampuran bahan bakar dengan udara yang di lakukan oleh injektor atas perintah dari ECM yang mempertimbangkan sinyal dari sensor-sensor yang menyebar di seluruh mesin dan knalpot.

2. Pada saat suhu mesin dingin.

Mesin memerlukan campuran yang kaya bensin untuk menghidupkan mesin pada temperatur yang dingin. Pada karburator, diperlukan cuk/choke untuk membuat ruang bahan bakar kaya akan bensin. Cuk/choke ini harus diaktifkan untuk menghidupkan mesin. Pada sistem injeksi, sensor temperatur akan melaporkan keadaan temperatur mesin yang dingin agar ECM memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin.

3. Mesin motor pada saat akselerasi.

Saat akselerasi motor membutuhkan campuran bahan bakar yang lumayan kaya sekitar 8:1 AFR. Pada karburatordibantu dengan adanya nosel akselerator yang berfungsi menambah pasokan bahan bakar ke mesin pada saat throtle gas dibuka secara tiba – tiba. Pada sistem injeksi, sensor throttle position akan mengirimkan laporan ke ECM bahwa terjadi pembukaan throttle secara mendadak dan ECM akan memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin.

4. Mesin motor pada saat rpm tinggi

Pada rpm tinggi, karburator main jet dan pilot jet terbuka penuh sehingga menghasilkan tenaga yang besar. Jikasistem injeksi, sensor throttle position dan sensor kevakuman di intake manifold sama-sama mengirimkan sinyal ke ECM agar sedikit memperkaya campuran bensin untuk menghasilkan daya maksimum.



 Pada setiap kendaraan tentunya tidak luput dari penyuplai bahan bakar, Dimana penyuplai ini bekerja untuk mengolah bahan bakar hingga menjadi campuran yang akan dimasukkan ke dalam ruang bakar, komponen yang satu ini disebut dengan karburator, Namun pada pabrikan-pabrikan yang memproduksi sepeda motor sekarang banyak yang menganut Sistem Injeksi.

    Perbedaan antara sistem karburator dan injeksi adalah hanya pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Pada Sistem Injeksi sudah menggunakan peranti elektronik seperti injektor, yang tugasnya menyemprotkan bensin ke ruang bakar. Sedangkan pada karburator yang masih mengandalkan hisapan yang diperoleh dari pergerakan piston pada silinder. sistem injeksi bisa menyeimbangkan volume bensin yang disemprotkan ke ruang bakar dengan kebutuhan mesin, sehingga didapat hasil pembakaran yang efisien. Jadi Sistem Injeksi sudah tentu akan lebih irit. 

di bawah ini adalah keterangan dan perbedaan mesin injeksi dan karburator 
Sistem Injeksi


 



Kelebihan

  • Pada motor Injeksi, volume penyemprotan bensin ke dalam ruang bakar akan selalu akurat karena dikontrol oleh sistem ECU (Engine Control Unit). Hal ini berdampak pada Campuran udara dan bensin akan selalu akurat perbandingannya pada semua tingkat putaran mesin. Kondisi ini memberikan keuntungan dengan mengurangi emisi gas buang dan lebih hemat pemakaian bensin.
  • Pada motor karburator, jarak antara pengabut bensin (spuyer) dengan silinder jaraknya agak jauh, dan juga perbedaan bobot berat jenis antara bensin dan udara mengakibatkan volume udara yang masuk tidak imbang dengan jumlah bensin yang dihisap. Sehingga tarikan menjadi kurang responsif.
  • Sedangkan untuk motor injeksi, penempatan injektor berdekatan dengan silinder. Saluran Bensin yang menuju injektor memiliki tekanan lebih tinggi dari tekanan intake manifold. Sehubung dengan diameter mulut injektor sangat kecil, maka bensin yang menyembur akan berbentuk kabut. Saat katup gas dibuka, udara dan bensin menghasilkan campuran yang seimbang dan ideal, dibantu dengan mutu api yang bagus akan menghasilkan pembakaran sempurna. Hasilnya tarikan lebih responsif sesuai perubahan katup gas.
  • Pada temperatur rendah (dingin) menghidupkan mesin karburator dibutuhkan campuran lebih gemuk dengan menarik cuk. Cara manual ini tak lagi diperlukan pada motor injeksi karena sudah dilengkapi dengan sensor temperatur mesin serta sensor temperatur udara masuk sehingga mesin mudah dihidupkan tanpa dipengaruhi kondisi cuaca.
  • Dari segi perawatan Injeksi tidak ada sesuatu yang dilakukan. Karena selain steril, juga telah dibantu dengan filter sebelum masuk ke dalam injektor. Hal ini mempermudah dari segi perawatan.
  • Pada knalpot motor injeksi biasanya dilengkapi dengan catalytcs converter (CC), sistem ini akan merubah hasil pembakaran yang berbahaya menjadi zat yang lebih ramah dengan lingkungan dengan menggunakan sistem sensor O2


Kekurangan

  • Dengan memakai injeksi, motor tidak dapat diutak-atik secara sembarangan karena part sangat sensitif. Dengan begitu mengharuskan pemilik untuk melakukan perawatan dan perbaikan di bengkel khusus.
  • Bagi yang gemar memodifikasi motor, khususnya peforma dan kecepatan mesin, harus mengeluarkan dana yang lebih untuk motor jenis ini. Beberapa part tergolong mahal dan pastinya merogoh kocek cukup dalam.
  • Di samping harga modifikasi yang mahal, tentunya sparepart atau suku cadang dari motor injeksi juga cukup mahal. Motor injeksi juga membutuhkan pembangkit listrik yang lebih besar.
  • Bicara soal kelistrikan, harus ekstra diperhatikan jika ingin mengubah atau menambahkan beberapa part yang berhubungan dengan kelistrikan. Seperti pemasangan lampu jenis HID atau menambahkan asesoris lainnya. Jika tidak ditangani oleh orang yang sudah mengerti karakteristik motor injeksi, kesalahan kecil akan mengakibatkan motor mati.
  • Dengan mulut injektor yang kecil, akan sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar. oleh karena itu disarankan menggunakan bensin yang lebih baik kualitasnya daripada motor-motor yang menggunakan karburator. Selain itu kerja catalytics converter juga dipengaruhi kadar timbal / oktan dari bahan bakar yang digunakan.


Untuk Karburator 
 



Kelebihan

  • Lebih murah dibandingkan system injection tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection.
  • Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks
  • Perawatan lebih gampang dan sederhana
  • Gampang saat dilakukan pembersihan atau servis
  • Tidak Takut macet jika kehabisan bahan bakar 




Kelemahan
 

  •  Untuk penyetelan A/F ratio dilakukan manual dan hanya bisa sekali.
  • Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda
  • Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll
  • Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros.
Cari Artikel Lainnya