Bioremediasi dan fitoremediasi adalah dua metode yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan dari lingkungan.
Perbedaan utama antara bioremediasi dan fitoremediasi adalah bahwa bioremediasi adalah penggunaan organisme hidup baik untuk mendegradasi, mendetoksifikasi, mengubah, melumpuhkan atau menstabilkan kontaminan lingkungan sedangkan fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk menghilangkan kontaminan Lebih lanjut, beberapa strategi bioremediasi adalah penggunaan GMO, mikroorganisme asli, biostimulasi, bioaugmentasi, dan fitoremediasi.
Pengertian Bioremediasi
Bioremediasi adalah bidang bioteknologi yang penting, yang melibatkan dalam menghilangkan polutan, kontaminan serta racun baik dari udara, air atau tanah dengan penggunaan organisme hidup seperti tanaman dan mikroba. Oleh karena itu, dapat digunakan untuk membersihkan masalah lingkungan seperti air tanah yang terkontaminasi atau bahkan untuk membersihkan tumpahan minyak.
Organisme hidup dalam proses ini memanfaatkan polutan, kontaminan atau racun sebagai sumber makanan mereka. Mereka memecahnya menjadi karbon dioksida dan air. Selain itu, kondisi seperti suhu harus optimal untuk meningkatkan efisiensi proses. Selain itu, penambahan amandemen seperti tetes tebu atau minyak nabati dapat memberikan kondisi optimal untuk pertumbuhan mikroba.
Proses dapat dilakukan in-situ atau ex-situ dan bioremediasi ex-situ dapat digunakan jika kondisi lingkungan tidak mendukung pertumbuhan mikroba. Selain itu, prosesnya mungkin membutuhkan waktu beberapa hingga beberapa bulan untuk menyelesaikannya.
Karena ini adalah proses alami, bioremediasi menyebabkan lebih sedikit kerusakan pada ekosistem bila dibandingkan dengan metode pembersihan polutan lainnya. Beberapa metode bioremediasi adalah bioaugmentasi, rizofiltrasi, biostimulasi, fitoremediasi, mikoremediasi, pengomposan, dll.
Pengertian Fitoremediasi
Fitoremediasi adalah jenis bioremediasi, yang secara langsung menggunakan tanaman hijau untuk menghilangkan atau menurunkan polutan. Ini dapat digunakan untuk membersihkan tanah, sedimen, lumpur serta air permukaan dan air tanah.
Tumbuhan telah dilengkapi dengan berbagai kemampuan penyerapan, mekanisme transportasi, dan reaksi metabolisme yang melaluinya mereka mengambil nutrisi ke dalam tanaman dan menggunakannya untuk pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, fitoremediasi melibatkan pertumbuhan tanaman dalam matriks yang terkontaminasi melalui seluruh periode pertumbuhan.
Penyerapan melalui sistem akar tanaman mengurangi konsentrasi kontaminan dalam matriks. Selain itu, senyawa organik dan anorganik yang dikeluarkan oleh sistem akar mendorong pertumbuhan berbagai bentuk bakteri yang pada gilirannya dapat terlibat dalam menghilangkan kontaminan. Proses fitoremediasi meliputi fitoekstraksi, fitodegradasi, fitovolatilisasi, dan fitostabilisasi.
Fitoremediasi dapat dianggap sebagai metode bioremediasi in-situ. Keuntungan utama fitoremediasi adalah biaya rendah. Selain itu, itu juga tidak terlalu padat karya. Di sisi lain, ini lebih ramah lingkungan.
Persamaan Antara Bioremediasi dan Fitoremediasi
Bioremediasi dan fitoremediasi adalah dua jenis mekanisme yang digunakan dalam menghilangkan kontaminan dari ekosistem.
Keduanya terlibat dalam degradasi, transformasi, detoksifikasi, atau imobilisasi polutan.
Perbedaan Antara Bioremediasi dan Fitoremediasi
Definisi
Bioremediasi: Bioremediasi mengacu pada penggunaan mikroorganisme yang muncul secara alami atau sengaja diperkenalkan untuk mengkonsumsi dan memecah polutan lingkungan, untuk membersihkan situs yang tercemar.
Fitoremediasi: Fitoremediasi mengacu pada proses dekontaminasi tanah atau air dengan menggunakan tanaman dan pohon untuk menyerap atau memecah polutan.
Metode
Bioremediasi: Bioremediasi adalah metode menghilangkan kontaminan dari ekosistem.
Fitoremediasi: Fitoremediasi adalah jenis bioremediasi.
Jenis Organisme Yang Digunakan
Bioremediasi: Bioremediasi terutama menggunakan mikroba.
Fitoremediasi: Fitoremediasi tergantung pada tanaman.
In-Situ atau Ex-Situ
Bioremediasi: Bioremediasi dapat berupa in situ atau ex situ.
Fitoremediasi: Fitoremediasi terutama merupakan proses in-situ.
Keuntungan
Bioremediasi: Bioremediasi lebih ramah lingkungan.
Fitoremediasi: Fitoremediasi biayanya lebih murah.
Kesimpulan
Bioremediasi adalah metode menghilangkan polutan atau kontaminan dari ekosistem dengan bantuan mikroba atau tanaman. Fitoremediasi adalah jenis bioremediasi yang menghilangkan kontaminan dengan penggunaan tanaman. Bioremediasi adalah metode yang ramah lingkungan sedangkan fitoremediasi lebih murah. Perbedaan utama antara bioremediasi dan fitoremediasi adalah jenis organisme hidup yang digunakan dalam setiap proses.