Pemakaian dan penulisan tanda baca memang terkesan sepele, namun jika tidak tepat, makna dari sebuah kalimat bisa berubah. Karena hal tersebutlah, penting mengetahui berbagai penulisan dan pemakaian tanda baca-tanda baca yang ada dalam bahasa Indonesia, seperti di bawah ini.
Tanda baca yang satu ini hampir selalu bisa dijumpai dalam sebuah kalimat. Menjadi penanda akhir dari rangkaian kata, tanda titik lazim diletakkan di akhir sebuah kalimat. Namun, ada juga beberapa penulisan dan pemakaian tanda baca titik (.) lainnya yang harus kamu pahami.
Contoh: Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia Publishing House.
Contoh: Saat ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.
Tidak terlalu sulit memakai dan meletakkan tanda baca yang satu ini dalam kalimat. Berfungsi sebagai penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat. Hanya saja, jika (.) lebih mengarah pada kalimat pernyataan, tanda tanya (?) cenderung mengarah pada kalimat yang bersifat pertanyaan.
Satu lagi tanda baca yang sering menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat adalah tanda seru (!). Tanda baca yang satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah atau seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru (1) juga biasa berfungsi untuk menegaskan, mengajak, atau memengaruhi seseorang.
Ada beberapa fungsi dari tanda koma (,) yang cenderung ditemukan dalam percakapan ataupun kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda koma (,) yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Contoh: Ibu membeli ayam, telur, sayuran, dan bumbu dapur di pasar.
Contoh: Karena hujan lebat dan tidak membawa payung, Rina menjadi telat pulang ke rumah.
Contoh:
Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana dan kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.
Contoh: Christian, Diego. 2016. Kepada Gema. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Rakyat, 150), hlm. 20.
Contoh: Pria yang hampir berusia 80 tahun tersebut, Pak Kusnan, rutin berjalan pagi keliling kompleks tiap harinya.
Meskipun jarang ditemui pada kalimat sehari-hari, kenyataannya tanda baca yang satu ini masih penting digunakan dalam beberapa tipe tulisan, seperti berikut ini.
Contoh: Menjelang tahun ajaran baru, ibu sibuk membelikan kamu perlengkapan sekolah: seragam, sepatu, peralatan tulis, juga tas.
Contoh:
Nama :
Tempat Tangga lahir :
Alamat :
Pada dasarnya, tanda baca yang satu ini bersifat hampir sama dengan tanda koma (,) di dalam kalimat. Namun, titik koma (;) baru digunakan jika ada dua penempatan tanda koma (,) yang salah satunya bersifat lebih tinggi daripada yang lain. Contohnya pada kalimat majemuk yang memiliki rincian di dalamnya.
Contoh: Sebelum pergi berlibur; aku sudah menyiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari pakaian, tiket hotel, kamera, sampai peralatan mandi.
Tanda baca yang satu ini juga termasuk yang sering dijumpai penggunaannya dalam kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang membaut tanda hubung harus dicantumkan dalam sebuah kalimat.
Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja.
Contoh: Riasan wajahnya begitu rapi karena di-make up langsung oleh perias profesional.
Sepintas tanda baca yang satu ini mirip dengan tanda hubung (-), hanya saja bentuknya lebih panjang. Namun, tentu penggunaannya berbeda. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda pisah (—) yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Contoh: Acara perpisahan pada malam itu berlangsung pukul 20.00—23.00.
Ada dua pemakaian tanda petik yang penting dalam kalimat di bahasa Indonesia, seperti berikut ini.
Tanda baca yang satu ini sebenarnya adalah penggunaan ganda dari tanda petik. Hanya saja, fungsinya jauh berbeda dari tanda petik. Beberapa pemakaian tanda kutip (“…”) yang tepat kalimat di bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Dongeng-dongeng Nusantara dengan Cerita Rakyat dari Negara Lain”.
Contoh: Pak RT menyampaikan, “Mulai bulan depan, besar iuran kebersihan akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat daripada semulai.”
Sering dianggap sebagai tanda baca yang kurang formal, sebenarnya garis miring (/) punya peran penting dalam persuratan, yaitu menjadi pembatas dalam nomor surat. Selain itu, pada dasarnya fungsi tanda baca ini adalah menggantikan kata tiap.