Semakin banyak temanmu, semakin kamu berkenalan dengan banyak tipe orang. Belajar komunikasi dan mengenal mereka membuat tingkat toleransimu meningkat. So, gimana cara menumbuhkan dan juga meningkatkan toleransi sosial yang kita miliki?
Dengan begitu, kamu jadi enggak kaget lagi dengan logat daerah tertentu yang mungkin terdengar kasar karena kerasnya.
Tujuannya tentu saja supaya kamu tahu apa ciri khas suatu daerah tersebut. Kamu jadi tahu bahwa orang di suatu daerah dengan daerah lainnya memang berbeda.
Kamu bisa baca buku mengenai kebudayaan dunia atau baca artikel di Internet mengenai toleransi sosial.
Misalkan kamu kesulitan untuk melakukan toleransi sosial, mungkin kamu bisa memposisikan diri menjadi dirinya.nBayangkan kalau temanmu berisik ketika kamu sedang menelpon di sebelahnya.
Terganggu, bukan?
Kenalilah dulu kelebihan dan kekuranganmu. Terkadang seseorang yang tidak mengenali dirinya akan melakukan toleransi secara berlebihan atau bahkan tidak dapat melakukan toleransi pada orang lain.
Jangan anggap perbedaan yang terjadi di setiap daerah adalah sebuah ancaman. Justru buatlah itu sebagai bagian dari keunikan dan tambahan pengetahuan. Contohnya pastilah kebiasaan orang di Indonesia dan di Jepang berbeda. Sehingga kalau kamu punya teman orang Jepang, kamu bisa menggali lebih dalam mengenai negara Jepang dan kebiasaannya.
Kebiasaan maupun tradisi di suatu daerah yang berbeda dengan tradisimu bukan berarti buruk. Justru kamu bisa mempelajari kebudayaan itu.
Siapa tahu makna dari tradisi itu ternyata cukup dalam dan menarik untuk dipelajari.
Bayangkan saja ketika rasa toleransi itu tumbuh dengan baik di tiap individunya. Indahnya hidup di dunia.
Membantu tanpa perlu peduli warna kulitnya, saling menghormati kepentingan tiap individu, enggak suka kepo tanpa permisi, dan sebagainya. Harmonis sekali!