Aset dalam Akuntansi disebut aktiva yang dianggap sebagai hal sangat penting dan krusial bagi keberlangsungan perusahaan. Aktiva dapat diartikan sebagai segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kekayaan tersebut berupa sumber daya bentuk benda maupun hak yang dikuasai. Aktiva dapat diakui ketika kekayaan tersebut bisa diukur menggunakan satuan mata uang seperti rupiah, dollar, yuan ataupun mata uang lainnya.
Aset dalam Akuntansi atau aktiva dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Kekayaan tersebut adalah seluruh sumber daya yang dimiliki entah dalam bentuk benda maupun hak kuasa yang diperoleh di masa lalu. Berikut ini pengertian aset berdasarkan beberapa ahli :
Munawir
Menurut Munawir, aset adalah sumber daya atau sarana yang terdapat nilai ekonomis yang bisa menunjang perusahaan dengan harga perolehannya. Aset harus dapat diukur dengan objektif.
Hidayat
Aset menurut Hidayat adalah barang yang bergerak maupun tidak bergerak, berwujud maupun tidak berwujud dimana seluruh hal tersebut meliputi harta aset sebuah perusahaan, instansi, organisasi atau perorangan.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Ikatan Akuntan Indonesia mendefinisikan aset adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan akibat kejadian di masa lalu. Aset bisa memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan di masa yang akan mendatang.
Siregar
Siregar berpendapat pengertian aset adalah barang atau sesuatu barang yang memiliki ekonomi atau nilai guna, nilai komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh suatu instansi, badan usaha atau perorangan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No, 16 revisi tahun 2011, aset adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan atau seseorang baik berwujud atau tidak berwujud yang bernilai atau berharga yang akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan atau seseorang tersebut.
International Financial Reporting Standards (IFRS)
Menurut IFRS, Aset merupakan suatu sumber yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu. Misalnya membeli atau menciptakan sendiri dan dari manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan.
Aset Lancar (Current Asset)
Aset Lancar atau Aktiva Lancar merupakan aset yang diharapkan dapat dicairkan atau diuangkan tidak lebih dari 1 siklus akuntansi atau satu tahun. Aktiva lancar terdiri dari beberapa bagian :
Kas
Kas adalah semua aktiva atau aset yang tersedia di dalam kas perusahaan maupun setara dengan kas yang disimpan di Bank dimana bisa diambil sewaktu-waktu.
Surat Berharga
Surat Berharga adalah kepemilikan saham maupun obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara dan bisa sewaktu-waktu dijual kembali.
Piutang Dagang
Piutang dagang merupakan tagihan dari perusahaan kepada pihak lain atau debitur yang disebabkan penjualan secara kredit baik berupa barang maupun jasa.
Piutang Wesel
Piutang Wesel adalah surat perintah penagihan kepada suatu badan usaha atau seseorang untuk dapat membayar sejumlah uang pada tanggal yang sudah ditentukan sebelumnya.
Piutang Pendapatan
Piutang Pendapatan merupakan pendapatan yang sudah menjadi hak tetapi pembayarannya belum diterima.
Beban dibayar di Muka
Beban dibayar dimuka yaitu pembayaran beban yang dilakukan di awal tetapi belum menjadi kewajiban pada periode yang bersangkutan.
Persediaan Barang Dagang
Persediaan Barang Dagang yaitu barang yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali nantinya. Dari pembelian ini diharapkan nantinya akan memperoleh suatu laba.
Perlengkapan
Perlengkapan merupakan seluruh perlengkapan yang digunakan untuk memperlancar bisnis dan bersifat habis pakai.
Aset Tetap (Fixed Asset)
Aset Tetap atau Aktiva Tetap merupakan suatu kekayaan yang dimiliki perusahaan dimana umur ekonomis atau pemakaiannya lebih dari satu tahun. Aset ini merupakan aset yang digunakan untuk proses operasi dan tidak untuk dijual. Setiap tahunnya, aset tetap akan mengalami penyusutan dan harus dihitung dalam pembukuan. Yang termasuk dalam aset tetap yaitu tanah, gedung, peralatan kantor, peralatan toko, mesin, alat angkut, dan lain-lain.
Aset Tak Berwujud (Intangible Asset)
Aset Tak Berwujud merupakan aset tetap yang tidak mempunyai wujud tetapi memiliki manfaat dengan memberikan hak ekonomi dan hukum kepada pemiliknya. Berikut in beberapa aset yang digolongkan ke dalam aset tak berwujud :
Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada badan usaha maupun perorangan karena adanya hasil karya seni, tulisan maupun karya intelektual lainnya.
Hak Paten
Hak Paten merupakan hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada badan usaha maupun perorangan karena penemuan tertentu.
Hak Sewa
Hak Sewa merupakan hak untuk bisa menggunakan nama dan lambang bagi bisnisnya.
Good Will
Good Will merupakan nilai lebih yang dimiliki perusahaan dikarenakan keistimewaan tertentu.
Merk Dagang
Merk Dagang adalah hak oleh pemerintah kepada suatu badan agar bisa menggunakan nama dan lambang bagi bisnisnya.
Franchise
Franchise merupakan hak istimewa yang diterima oleh suatu badan atau perorangan dari pihak lain untuk dapat mengkomersilkan formula teknik maupun produk tertentu.
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan suatu aset yang difungsikan dengan tujuan untuk memperoleh pertumbuhan kekayaan dalam kisaran waktu yang relatif panjang. Investasi yang dimaksud meliputi seluruh investasi jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan baik di masa sebelumnya maupun masa sekarang.
Aset Lain
Selain keempat aset tersebut, ada aset lain. Aset lain adalah gambaran berbagai pos yang tidak dapat secara layak digolongkan ke dalam aset lancar, aset tetap, tidak bewujud dan investasi jangka panjang.
Menurut Hindrawan dkk, siklus hidup dari aset atau kelompok aset terdiri dari empat fase yaitu perencanaan, pengadaan, operasi dan pemeliharaan serta penghapusan. Berikut ini ulasan singkat mengenai keempat siklus tersebut.
Fase Perencanaan
Fase Perencanaan merupakan tahapan dimana perusahaan mengidentifikasi kebutuhan akan permintaan atas aset
Fase Pengadaaan
Fase Pengadaan merupakan fase atau tahapan ketika aser dibuat, dibangun maupun dibeli. Pengadaan aset ini akan tergantung pada kebutuhan dan sesuai dengan perencanaan.
Fase Operasi dan Pemeliharaan
Fase Operasi dan Pemeliharaan merupakan fase atau tahapan ketika aset dimanfaatkan atau digunakan untuk tujuan yang ditetapkan. Fase ketiga ini biasanya terdapat aktivitas baru, perbaikan/pergantian yang pastinya dilakukan secara berkesinambungan atas aset.
Fase Penghapusan
Fase Penghapusan merupakan fase atau tahapan dimana umur ekonomis aset telah habis atau hilang.