Salah satu struktur organ tumbuhan adalah daun. Apa itu daun? Apa fungsi daun? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian daun, fungsi, struktur anatomi dan jenis daun pada tumbuhan secara lengkap.
Pengertian daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis.
Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh di ranting. Pada umumnya daun berwarna hijau karena memiliki zat hijau daun atau klorofil, warna hijau daun tersebut memiliki fungsi utama yaitu sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis.
Daun merupakan salah satu organ terpenting tumbuhan dalam melangsungkan hidup. Hal tersebut karena tumbuhan merupakan organisme autotrof obligat yang harus memasok kebutuhan energi sendiri melalui konversi cahaya matahari menjadi energi kimia.
Fungsi daun pada tumbuhan diantaranya yaitu:
Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis yaitu suatu proses pengolahan atau produksi makanan dari karbondioksida (CO2) melalui stomata dan air menjadi zat tepung dengan bantuan energi cahaya. Pada tumbuhan dikotil, fotosintesis ini terjadi di jaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil fotosintesis ini terjadi pada jaringan spons.
Di dalam daun terdapat stomata yang berfungsi untuk bernafas atau sebagai sebuah alat pernafasan.
Daun sebagai alat reproduksi vegetatif ini contohnya terjadi pada tanaman cocor bebek yang membentuk tunas daun. Daunnya berfungsi untuk memperbanyak tanaman.
Untuk proses penguapan air pada daun yang melalui mulut daun atau stomata dan kutikula yang ada di permukaan daun dan lebih banyak di bagian bawah daun. Namun yang dapat mengurangi penguapan adalah kutikula yang terdapat di permukaan daun.
Sebagai proses gutasi maksudnya, daun menjadi tempat keluarnya cairan atau air yang berupa tetesan-tetesan.
Struktur dalam atau struktur jaringan daun diantaranya:
Epidermis merupakan lapisan sel hidup terluar daun. Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Fungsi epidermis daun yaitu untuk melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.
Jaringan ini terbagi menjadi 2 yaitu jaringan palisade dan jaringan spons.
Berkas pembuluh angkut ini terbagi menjadi 2 yaitu Xilem atau pembuluh kayu dan Floem atau pembuluh tapis.
Xilem (pembuluh kayu)
Pada akar, fungsi xilem yaitu untuk mengangkut air dan mineral menuju daun, sedangkan pada batang, xilem berfungsi sebagai sponsor penegak sebuah tumbuhan.
Floem (pembuluh tapis)
Fungsi floem adalah untuk mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis dan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang.
Jaringan tambahan pada daun meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Daun lengkap terdiri dari bagian daun seperti pelepah (vagina), tangkai (petiolus), dan helai daun (lamina). Sedangkan daun yang tidak memiliki salah satu atau dua dari ketiga bagian daun tersebut disebut daun tidak lengkap. Daun lengkap dapat dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan seperti pohon pisang (Musa paradisiacal L), pohon pinang (Araca catechuL), bambu (Bambusa sp) dan lain sebagainya.
Susunan daun yang tidak lengkap kemungkinan hanya terdiri atas tangkai dan helaian, kemudian lazimnya disebut dengan daun yang bertangkai, susunan daun yang begitu paling banyak ditemukan. Sebagian besar tumbuhan memiliki daun seperti ini diantaranya nangka (artocarpus integra merr.), mangga (mangifera indica L.) dan lain sebagainya.
Daun terdiri atas upih dan helaian. Daun seperti ini disebut daun yang berupih atau daun berpelepah dan lazimnya ditemukan pada tumbuhan yang tergolong suku rumput seperti padi (oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.) dan lain sebagainya.
Daun hanya terdiri atas helaian. Daun ini tanpa upih dan tangkai sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang. Daun dengan susunannya seperti ini dinamakan daun duduk (sessilis) dan bisa dilihat pada biduri (colotropis gigantean R.Br.).
Daun yang hanya terdiri dari helaian daun saja bisa memiliki pangkal yang lebar sehingga pangkal daun tersebut seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang. Untuk itu. daun ini disebut juga dengan daun memeluk batang (amplexi caulis) seperti pangkal daun pada tempuyung (sonchus oleraceus L). Bagian samping pangkal daun yang memeluk batang itu seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.
Daun hanya terdiri atas tangkai. Dalam hal ini tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun,jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu,dinamakan:filodia,seperti terdapat pada berbagai jenis pohon acacia yang berasal dari Australia,misalnya:acacia auricuculifor mis A.cunn.
Alat-alat tambahan atau pelengkap pada daun diantaranya yaitu:
Daun penumpu bisanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil yang berada dekat dengan pangkal tangkai daun dan umumnya berfungsi untuk melindungi kuncup yang masih muda. Terdapat daun penumpu besar dan lebar seperti daun biasa dan berguna sebagai alat untuk berasimilasi seperti pada kacang kapri a (pisum sativum L). Daun penumpu mudah sekali gugur seperti misalnya pada pohon nangka (artocarpus integra Merr.) tapi ada juga yang tinggal lama dan baru gugur bersama-sama daunnya misalnya pada mawar (rosa sp).
Berdasarkan letaknya, daun penumpu bisa dibedakan menjadi:
Selaput bumbung merupakan alat berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal suatu ruas batang. Letaknya terdapat diatas tangkai daun. Selaput bumbung dianggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang, selaput bumbung ini terdapat pada polygonum sp.
Lidah lidah adalah selaput kecil terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada rumput (graminae). Fungsi lidah-lidah daun yaitu untuk mencegah mengalirnya aliran air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan.
Umumnya, daun yang berupih hanya ditemukan pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal (monocotyledoneae) saja seperti suku rumput (gramineae), suku empon-empon (zingiberaceae), pisang (musa sapientum L.) golongan palma (palmea), dan lain sebagainya. Upih daun merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, fungsi upih daun diantaranya yaitu:
Tangkai daun adalah bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa.hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai daun berbeda-beda menurut jenis tumbuhan ukuran dan bentuknya. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisa atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Apabila dilihat pada penampang melintangnya maka kemungkinan bentuk tangkai daun diantaranya:
Meski tangkai daun biasanya menebal pada pangkalnya, tapi ada juga tangkai daun yang menebal pada pangkal dan ujungnya, contohnya pada daun pohon kupu-kupu (bauhinia purpurea L.). Jika dilihat keadaan permukaannya, tangkai daun bisa memperlihatkan adanya kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel dan lain sebagainya. Tangkai daun bisa mengalami penggantian bentuk (metamorphosis) menjadi berbagai macam helaian daun yang dinamakan filodia.
Tumbuhan memiliki daun yang helaiannya berbeda baik bentuk, ukuran dan warnanya. Sifat-sifat helaian daun yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu
Bagian terlebar kurang lebih ditengah-tengah helaian daun. Kemungkinan bangun daunnya diantaranya yaitu:
Bagian yang terlebar ada kurang lebih di bawah tengah helaian daun:
Pangkal daunnya tidak bertoreh.
Pangkal daun bertoreh atau berlekuk.
Bagian yang terdapat kurang lebih diatas tengah helaian daun.
Kemungkinan bentuk daunnya, bisa berupa:
Tidak ada bagian yang terlebar. Dapat dikatakan dari ujung sampai sampai pangkal lebarnya sama, dari bagian ini kemungkinan bentuk daunnya :
Daun memiliki ujung beragam, diantaranya:
Tepi daunnya tidak pernah bertemu karena terpisah oleh pangkal ibu tulang atau ujung tangkai daun, pada pangkal seperti ini bentuknya sama seperti ujung daun.
Menurut besar kecilnya, tulang daun (nervus) dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Berdasarkan susunan tulang daun (nervation) (arah tulang-tulang cabang yang besar) dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
Secara garis besar tepi daun bisa dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
Berikut jenis jenis daun pada tumbuhan dan contohnya, diantaranya yaitu:
Daun skala atau cataphylls banyak ditemukan pada rimpang, kecil, kasar, daun pelindung yang menyertakan dan melindungi tunas. Daun biji atau kotiledon dimodifikasi daun yang ditemukan pada tanaman embrio dan biasanya berfungsi sebagai organ penyimpan.
Daun penyimpanan biasanya ditemukan pada tanaman berumbi dan succulents, daun ini berfungsi sebagai organ penyimpanan makanan.
Duri dan sulur biasanya ditemukan pada tanaman barberry dan kacang, daun dimodifikasi khusus untuk melindungi tanaman atau membantu dalam mendukung batang.
Jenis daun duri atau jarum ini dimiliki oleh beberapa tanaman Konifer seperti pinus, cemara, cemara, pohon salam, dan lainnya. Tanaman ini biasanya memiliki kutikula lilin dengan stomata cekung untuk membantu mencegah kekeringan dan sebagian besar memiliki kanal resin di kedua sisi sistem vaskular. Resin tersebut diduga berfungsi untuk membantu mencegah dan menjaga kerusakan dari serangga.
Daun paralel berurat adalah jenis daun yang memiliki banyak pembuluh darah. Pada dasarnya sejajar satu sama lain dan saling terhubung lateral demi menit, veinlets lurus. Dalam jenis paling umum dari paralel urat biasanya ditemukan dalam tanaman dari keluarga rumput yang di mana pembuluh darah berjalan dari dasar ke sebuah puncak daun. Tipe lain paralel venation ini ditemukan pada tanaman seperti pisang, calla, dan pickerelweed, di mana suatu pembuluh darah paralel berjalan lateral dari pelepah. Daun paralel berurat ditemukan pada tanaman bagian dari kelompok monokotil.
Daun jaring berurat atau retikular berurat yang memiliki pembuluh darah cabang dari pelepah utama lalu terbagi menjadi veinlets halus yang kemudian bersatu dalam jaringan yang rumit. Sistem pembuluh darah tersebut terperangkap agar daun lebih tahan terhadap robekan daripada kebanyakan daun paralel berurat. Jaring venation ini dapat berupa daun venation menyirip atau venation palmate. Dalam venation menyirip, pembuluh darah memperpanjang lateral dari pelepah ke tepi, seperti contohnya daun apel, cherry dan peach. Venation palmate terjadi pada tanaman anggur dan maple daun yang di mana pembuluh darah utama terbentang, seperti tulang rusuk dari kipas angin, dari tangkai daun dekat dengan pangkal helai daun. Daun jaring berurat terdapat pada tanaman bagian dari kelompok tumbuhan berbiji belah.
Demikian pembahasan tentang pengertian daun, fungsi, struktur anatomi dan jenis daun pada tumbuhan secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.