Para ilmuwan menjelaskan bahwa sebelum galaksi di alam semesta terbentuk, muncul materi gas besar dalam wujud gumpalan awan. Materi gas besar berbentuk awan itu telah ada sebelum galaksi terbentuk.
Dikutip dari buku Alquran vs Sains Modern karya Ramadhani, dkk, untuk menjelaskan materi awal tersebut, istilah 'asap' dianggap lebih tepat ketimbang penyebutan gas. Dalam Alquran, keadaan yang menunjukkan hal ini sudah disebutkan dalam Alquran.
"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada Bumi: 'Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa'. Keduanya menjawab, 'Kami datang dengan patuh." bunyi Surah Fussilat Ayat 11.
Dalam buku 'Sains berbasis Alquran' dijelaskan, pada tahap awal terbentuknya benda angkasa, kabut antarbintang berputar secara perlahan dan memadat. Setelah itu, material kabut berputar semakin cepat dan bertambah padat pada bagian pusat putaran (rotasi).
Ketika terjadi perputaran, secara perlahan terbentuk piringan rotasi dengan bagian pusat rotasi yang lebih padat. Terbentuknya anggota tata surya karena materi yang memadat.
Ilmuwan telah menemukan susunan benda angkasa yang mengitari sebuah bintang seperti halnya Bumi dan planet-planet lainnya mengelilingi matahari.
Terjadinya susunan seperti tata surya yang memiliki bintang sebagai sumber panas dan planet-planetnya bisa terjadi di beberapa tempat yang berbeda di alam semesta.
Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan ada beberapa materi antarbintang yang masih berupa kabut yang berputar. Fenomena tersebut menjadi bukti yang dapat dipelajari oleh manusia yang menggunakan akal. Salah satu contoh kondisi materi penyusun bintang yang belum terbentuk secara sempurna diamati pada konstelasi bintang Cygnus.