Pertama kalinya di dunia, dua bayi yang menderita leukemia berhasil disembuhkan dengan pengobatan sel imun yang sudah direkayasa.
Berbeda dengan terapi serupa sebelumnya, sel-sel yang dipakai pada bayi tersebut berasal dari darah donor, bukan darah pasien itu sendiri.
Sel-T atau sel imun tersebut kemudian secara genetik dimanipulasi agar bisa menyerang dan membunuh sel-sel leukemia dengan lebih efektif.
Pengobatan kanker itu menggunakan sel-T yang dimodifikasi atau disebut dengan CAR-T yang diciptakan dari sel-sel imun milik donor darah. Pada terapi sel-T tradisional, sel imun diambil dari tubuh pasien dan secara genetik direkayasa sebelum dikembalikan lagi ke tubuh.
Kelebihan penggunaan darah donor adalah sel T yang sudah dimodifikasi itu bisa disimpan dulu sehingga pasien tidak perlu menunggu lama karena sel mereka sedang direkayasa. Selain itu, dari dari satu donor secara teori bisa dipakai dalam ratusan terapi. Dengan demikian biayanya juga lebih murah.
"Kami perkirakan biaya untuk rekayasa genetik sekitar satu dosis sekitar 4000 dollar AS (sekitar Rp 50 juta)," kata Julianne Smith, wakil kepala pengembangan CAR-T.
Menurut lembaga Cancer Research Inggris, terapi tersebut masih dalam tahap uji klinis dan belum bisa diberikan kepada publik.
Meski begitu, sulit untuk memastikan apakah bayi tersebut disembuhkan oleh terapi modifikasi genetik atau kemoterapi. Kedua bayi itu sebelumnya juga menjalani kemoterapi selain terapi eksperimen.
Kedua bayi itu berusia 11 dan 16 bulan, keduanya leukemia dan tidak merespon pada terapi konvensional yang sudah diberikan.