Syafrudin alias Pak Taktung, bisa dikategorikan pejuang dalam memberantas buta aksara di suatu kampung pedalaman, bernama Suku Talang Mamak, Kabupaten Indragiri Hilir.
Lewat sebuh film dokumenter yang di Sutradarai oleh Reza Fahlevi, digambarkan bahwa Pak Tatung merupakan salah satu sosok guru inspiratif dalam memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang potret buram pendidikan
Film yang berdurasi 44 menit ini menggambarkan secara gamblang sosok Pak Taktung yang sederhana, namun menginspirasi. Pria yang lair di desa Rantau Langsat tahun 1963 ini, hanya pernah mengenyam pendidikan selama 5 bulan di Sekolah Rakyat (SR). Berbekal pengalamannya ini lah sosok Pak Taktung dampil untuk memberantas buta huruf bagi anak-anak di suku pedalaman talang mamak.
"Cita-cita saya sejak kecil memang ingin jadi guru," ujarnya. Usai pemutaran film dokumenter di Sapulidi senter, Rabu (17/12/14).
Ia bercerita banyak tentang pengalamannya saat mengajar di Sanggar Belajar. Baginya, hinaan tidak ubah seperti sebuah mesin yang dipanaskan. semakin panas, maka akan semakin laju berjalan.
Sehingga apa yang ia lakukan adalah bentuk perwujudan nyata, dalam rangka menuntaskan kemerdekaan bangsa, bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara.
Reza Fahlevi, yang menyutradarai film Pak Taktung mengaku proses pembuatan film berlangsung selama 6 bulan.
"Kami tak pernah pikirkan konsep akan yang akan ditampilkan. Kami hanya berniat bahwa pak tatung layak untuk dapat penghargaan ini dari hasil jerihpayahnya untuk mengubah nuansa pendidikan di suku pedalaman," ujarnya.
Saat berdiskusi di Sapulidi Center, pak tatung didampingi sahabat-sahabat karibnya yang juga sangat peduli dengan dunia pendidikan suku pedalaman.