Setiap orang butuh minum air agar tubuhnya berfungsi secara normal. Soal jumlah, ternyata orang bertubuh gemuk atau obesitas butuh lebih banyak minum air putih ketimbang orang bertubuh kurus. Mengapa demikian?
Kebutuhan air dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya berat badan, aktivitas, usia, dan status kesehatan.
“Orang gemuk harus minum lebih banyak air putih karena menghitungnya per kilogram berat badan,” kata Tunggul D Situmorang, dokter ahli penyakit ginjal dari RS MRCCC Siloam, saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (20/1).
Pada orang bertubuh gemuk, total cairan dalam tubuh lebih rendah dibandingkan orang bertubuh normal. Ini terjadi karena kandungan air di dalam sel lemak lebih rendah dari kandungan air di sel otot. Artinya, orang bertubuh gemuk akan lebih mudah kekurangan cairan tubuh.
Selain berat badan, kebutuhan air dalam tubuh juga bisa dihitung dari aktivitas harian Anda. Intinya, jumlah air yang masuk harus sama dengan jumlah air yang keluar dari tubuh. Tidak hanya melalui urine, tetapi juga keringat dan penguapan kulit. Semakin banyak orang berkeringat, maka jumlah cairan yang masuk dalam tubuhnya juga harus lebih banyak.
Menurut Tunggul, jumlah air yang hilang lewat penguapan yang terjadi pada kulit bisa mencapai 600-700 cc per 24 jam. Bila ditambah dengan urine, rata-rata orang dewasa mengeluarkan 2 sampai 3 liter air dalam sehari. Untuk mengganti jumlah cairan yang hilang, maka orang harus minum setidaknya 2 sampai 3 liter air putih setiap hari.
Namun, jumlah tersebut tidak berlaku untuk orang dengan gangguan ginjal. Karena organ penyaring urinenya tidak berfungsi dengan baik, maka pada penderita gangguan ginjal urine yang keluar akan lebih sedikit. Ketika jumlah air yang masuk lebih banyak daripada urine yang dikeluarkan, ginjal akan membengkak dan bisa berakibat fatal.