Mind mapping (bahasa Indonesia peta pikiran), yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran umat manusia, dengan menggunakan otak kanan dan kirinya secara bersamaan (simultan).
Adalah seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris, yaitu Tony Buzan yang pertama kali memperkenalkan metode tersebut di tahun 1974. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi.
Cara kerja peta pikiran sendiri yaitu menuliskan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan memikirkan
cabang – cabang atau tema – tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Dengan cara ini, maka kita
bisa mendapatkan
gambaran hal – hal apa saja
yang telah
kita ketahui dan area mana saja yang
masih belum kita kuasai dengan baik.
Adapun tiga komponen utama penyusun main mapping, yaitu:
1. Topik sentral, pokok atau fokus pikiran/isu
yang hendak dikembangkan, dan
diletakkan sebagai “pohon”.
2. Topik utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari
Topik sentral dan diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”.
3. Sub topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan diletakan sebagai “ranting”.
Membuat main mapping bisa secara manual maupun lewat bantuan perangkat lunak. Beberapa hal yang penting dalam membuat peta pikiran ,yaitu :
1. Pastikan tema utama terletak ditengah – tengah
2. Dari tema utama, akan muncul tema – tema
turunan yang masih
berkaitan dengan
tema utama
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis , warna, atau simbol
4. Gunakan huruf besar
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
6. Sisakan ruang untuk penambah tema