Ilmuwan di Inggris berhasil mengajari para lebah menarik tali untuk mendapatkan makanan. Tak sampai di situ, sejumlah lebah bisa mengajarkan apa yang sudah dipelajari kepada koloninya meski otak mereka berukuran kecil.
Mampu mengajarkan sesuatu adalah ciri intelijen tinggi. Para peneliti di Queen Mary University mengatakan percobaan ini biasanya diberikan pada burung atau kera. Namun, ini pertama kalinya metode percobaan serupa digunakan pada serangga. Pengajaran tersebut bahkan bisa disebarkan turun-temurun.
Temuan ini menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan kapasitas untuk "menyebarkan budaya" yang merupakan kemampuan untuk belajar dan menyampaikan pengetahuan dan keterampilan yang ternyata tidak secara eksklusif dimiliki manusia, tetapi juga mungkin dalam kebanyakan hewan, termasuk serangga.
"Transmisi budaya tidak memerlukan kecanggihan kognitif tinggi khusus seperti manusia, juga bukan ciri khas dari manusia," kata Clint Perry, selaku pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Washington Post, Jumat (7/10/2016).
Para peneliti berhasil mengajari 23 dari 40 lebah di dalam satu kelompok. Para lebah menarik benang untuk mendapatkan makanan yang diletakkan di bungan palsu. Mereka mendeteksi makanan, belajar menarik bungan tersebut dengan menarik benang menggunakan kaki dan tangannya.
Beberapa lebah sebenarnya tidak perlu diajari untuk melakukan itu. Namun, frekuensinya sangat jarang yaitu 2 banding 110.
Lebah yang berhasil diajari kemudian diletakkan di dalam koloni untuk diobservasi apakah bisa mengajari koloninya. Kebanyakan anggota koloni mengerti apa yang diajarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan proses otak di balik kemampuan belajar dan mengajar lebah.