Para ilmuwan telah mengembangkan metode untuk mengubah kotoran manusia menjadi sumber makanan potensial yang dapat digunakan oleh astronot selama misi antariksa ke Mars dan sekitarnya.
Para peneliti di Pennsylvania State University di AS telah menunjukkan bahwa memungkinkan untuk secara cepat menghancurkan limbah padat dan cair untuk menumbuhkan makanan dengan serangkaian reaktor mikroba, sekaligus meminimalkan pertumbuhan patogen.
"Kami membayangkan dan menguji konsep mengubah limbah astronot dengan mikroba sambil menghasilkan biomassa yang dapat dimakan baik secara langsung maupun tidak langsung, tergantung pada masalah keamanan," kata Christopher House, profesor geosciences di Penn State, sebagaimana dikutip India Today, Senin, 29 Januari. "Agak aneh, tapi konsepnya akan seperti Marmite atau Vegemite," kata House.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Life Sciences in Space Research ini membahas banyak tantangan yang dihadapi misi luar angkasa ke Mars atau sekitarnya, yang kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Membawa cukup makanan dari Bumi menghabiskan volume dan biaya bahan bakar pesawat antariksa, sementara menumbuhkan makanan menggunakan metode hidroponik atau lainnya akan menjadi proses intensif energi dan air yang memakan ruang berharga.
Untuk menguji idenya, para peneliti menggunakan limbah padat dan cair buatan yang biasa digunakan dalam uji pengelolaan limbah.Mereka menciptakan sebuah sistem silindris tertutup, berdiameter 4 kaki x 4inci, di mana mikroba bersentuhan dengan limbah tersebut.
Mikroba menghancurkan limbah dengan menggunakan pencernaan anaerobik, sebuah proses yang mirip dengan cara manusia mencerna makanan. "Pencernaan anaerobik adalah sesuatu yang sering kita gunakan di Bumi untuk penanganan limbah," kata House.
Tim tersebut menyimpulkan bahwa pertumbuhan mikroba semacam itu dapat digunakan untuk menghasilkan makanan bergizi untuk penerbangan antariksa. Mereka menumbuhkan M capsulatus yaitu 52 persen protein dan 36 persen lemak, menjadikannya sumber nutrisi potensial bagi astronot.