Ada orang yang mempunyai kebiasaan untuk menekuk jari-jemari tangan sehingga mengeluarkan bunyi gemeretak saat mereka merasa letih dan pegal. Ada yang menyebutkan kebiasaan ini bisa menghilangkan rasa pegal dan linu, terutama setelah aktivitas berat.
Namun, ada pula yang mengatakan kebiasaan membunyikan sendi-sendi tubuh itu berbahaya bagi kesehatan. Mana yang benar?
Dr. Robert Szabo, dokter bedah tangan dari UC Davis Medical Center di Amerika Serikat, meneliti kebiasaan orang menggemeretakkan persendian jemari tangan. Penelitian yang belum diterbitkan ini telah dipresentasikan pada Desember 2015 lalu di pertemuan Radiological Society of North America.
Seperti diwartakan CNN Health, Bersama Dr. Robert Boutin, Szabo mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai kebiasaan menekuk persendian jari-jemari tangan sampai berbunyi. Kedua peneliti itu meminta para sukarelawan untuk melakukan kebiasaan itu di bawah alat USG (ultrasonografi) untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi ketika sendi jari-jari tangan itu ditekuk sampai keluar bunyi.
Saat Boutin dan Szabo mengamati 400 persendian jemari responden dengan menggunakan USG, para peneliti mendapati sesuatu nyata. Ketika sendi diregangkan, tiba-tiba muncul percikan serupa kilat.
Para peneliti mengatakan bahwa saat Anda meregangkan persendian jemari tangan, maka pada saat itulah Anda memisahkan dua permukaan sendi.
Setelah itu, Szabo dan Boutin membandingkan sendi jari tangan responden sebelum dan sesudah peregangan. Mereka membandingkan sendi tangan responden yang gemar dan yang tidak gemar melakukannya. Perbandingan itu dilihat dari kekuatan genggaman, juga apakah ada pembengkakan tangan.
Hasil perbandingan itu menyatakan bahwa hipotesis yang menyebutkan peregangan tulang jari tangan tak baik dilakukan adalah salah. Anda tidak perlu khawatir ada masalah pada tangan yang diakibatkan oleh peregangan tulang tersebut. Bahkan kenyataannya, setelah seseorang melakukan itu, justru terjadi peningkatan ruang gerak pada tangan.
Lalu, apa yang menyebabkan beredarnya mitos bahwa peregangan persendian tulang jari itu tidak baik dilakukan?
"Semua orang tua mengatakan bahwa kebiasaan meregangkan jemari tangan buruk untuk Anda, tapi tidak ada satu pun yang tahu dari mana larangan itu berasal," ujar Dr. Gregory Kawchuk, dokter spesialis di University of Alberta.
Berdasarkan studi yang ia lakukan tahun lalu dan sudah diterbitkan di jurnal PLOS One, Kawchuk berujar bahwa alasan para orang tua melarang anak mereka melakukan peregangan jemari tangan sangatlah sederhana. Mereka sebenarnya tidak tahan mendengar suara gemeretak yang keluar saat persendian itu diregangkan.
"Ini hanya pendapat pribadi saya. Namun menurut saya, beberapa orang merasa terganggu sehingga mereka menciptakan mitos itu," ujar Kawchuk.
Menurut Kawchuk seperti dilansir Express saat sendi diregangkan, ada ruang di antara dua tulang yang melebar. Tekanan di antara sendi itu kemudian turun tiba-tiba. Karena adanya penurunan tekanan yang seketika, keluarlah gas karbon dioksida dan lepasnya gas ini menciptakan suara gemeretak.
Tapi, para orang tua tentu memiliki dasarnya sendiri. Menurut hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Rheumatic Diseases pada 1990, diketahui kebiasaan meregangkan sendi jemari tangan dianggap bisa melemahkan kekuatan cengkeraman tangan. Namun dalam penelitian Boutin dan Szabo, itu tak terbukti.
Kini, baik Boutin maupun Szabo yakin bahwa pada masa yang akan datang, akan ada penelitian lain yang bisa jauh lebih akurat.