Obesitas dipertimbangkan hampir setara dengan epidemi. Figur-figur obesitas yang diangkat ke publik ternyata efeknya bisa setara dengan penyakit menular, lebih dari yang kita kira. Kok bisa sih? Apa penilaian tersebut gak berlebihan?
Salah satunya berhubungan dengan terbiasanya kita pada aktivitas yang bisa menyebabkan berat badan kita bertambah. Semakin lingkaran pergaulan kita terbiasa menambah berat badan, semakin kita akan terikut. Termasuk lingkaran pertemanan yang hanya sebatas media sosial.
Awalnya dimulai dari tren-tren mematikan yang dengan cepat menyebar melalui media sosial, seperti tantangan menekan dada. Merokok juga diketahui sudah terbukti "menular" melalui media sosial. Namun pengaruh yang dibawa pada obesitas dan kebiasaan terkait baru ditemukan saat ini. Penelitian ini dipimpin oleh Alesha Datar dari University of Southern California dan Nancy Nicosia dari RAND Corporation.
Penelitian dilakukan di daerah tempat tinggal militer, melibatkan sekitar 1.111 anak muda dan 1.300 orang tua di kompleks militer berbeda. Mereka yang mudah meningkat BMI-nya dan terjangkit obesitas terbukti merupakan akibat mudahnya akses ke fast-food dan terbiasa terpapar kebiasaan gak sehat, dari berbagai postingan media sosial. Menggunakan daerah tempat tinggal militer merupakan sampling yang tepat karena terlihat jauh perbedaannya berdasarkan lingkungannya.
Sebaliknya jika mayoritas lingkaran pertemanan media sosialmu terbiasa melakukan kegiatan yang sehat seperti berolahraga, kamu juga akan mengikutinya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat, kita semua punya andil di dalamnya.
Akhirnya kamu sudah mengerti bahwa apa yang kamu posting dan temanmu posting di media sosial kalian itu saling berpengaruh satu sama lain. Jadi, mari berkerja bersama-sama untuk hidup lebih sehat dengan postinghal yang sehat dan positif!