Hari Pendidikan Nasional atau HARDIKNAS , kembali diperingati bagi seluruh warga Indonesia khususnya penduduk Indonesia yang bergelut di Dunia Pendidikan, Hari Pendidikan Nasional ini diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Hari pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, yang merupakan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara sebagai tanda jasa atas perjuangan beliau. Dengan perjuangannya, dunia pendidikan di Indonesia bisa menjadi seperti sekarang ini.
Dahulu pada waktu masih zaman penjajahan Belanda, pendidikan untuk warga pribumi tidaklah mudah. Segala sesuatunya butuh perjuangan.Ki Hajar Dewantara, atau yang mempunyai nama asli Raden Mas Soewardi ini bahkan sempat di buang oleh kolonial Belanda akibat tulisan kritikan beliau yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda). Tulisan beliau mengkritisi masalah perayaan 100 tahun bebasnya Negeri Belanda dari penjajahan Perancis pada bulan November 1913.
Perayaan tersebut dirayakan di tanah jajahan Indonesia, dan dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut. Setelah masa pembuangan tersebut, beliau kemudian mendirikan organisasi Taman Siswa, yang menjadi cikal bakal pendidikan di Indonesia.Di masa sekarang ini, pendidikan tidaklah sesulit zaman dahulu. Pendidikan bisa dinikmati oleh hampir semua kalangan. Walaupun ada juga beberapa kalangan yang menganggap pendidikan merupakan sesuatu yang mahal.
Begitu pentingnya pendidikan bagi semua elemen masyarakat untuk kemajuan bangsa. Dalam tatanan pemerintahan pun, anggaran biaya untuk pendidikan sangat besar, sesuai dengan amanat undang-undang. Walaupun dalam pelaksanaanya entah sesuai atau tidak. Yang jelas, pendidikan merupakan dasar yang kuat bagi suatu bangsa. Pendidikan mempunyai arti dan pengertian yang sangat luas. Komponens-komponen dalam pendidikan harus bisa saling terintegrasi untuk membangun pendidikan. Misal pendidikan formal di sekolah, bukankah ada Guru sebagai pendidik, siswa, sarana-prasarana dan sebagainya.
Kata-kata peninggalan dari bapak pendidikan nasional yang sangat terkenal adalah "ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Di depan (guru) memberi contoh, di tengah (guru) memberi bimbingan, dan di belakang (guru) memberikan dorongan.
Lalu bagaimanakah makna hari pendidikan nasional sekarang ini? Apakah kita masih harus berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak? Apakah pendidikan sekarang ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh cita-cita bangsa yang dituangkan dalam undang-undang? Mungkin kalau dilihat dari segi kuantitas, sekarang ini jauh lebih banyak orang yang bisa mengenyam pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi, dibandingkan dahulu. Tapi apabila dilihat dari segi kualitas, apakah kualitas pendidikan sekarang ini sudah lebih baik dari dahulu? Dengan banyaknya siswa yang membolos pada saat jam pelajaran sekolah, makin maraknya tawuran antar pelajar, kemrosotan moral pelajar, dan sebagainya.
Makna hari pendidikan bagi tiap orang dan tiap kalangan pasti berbeda-beda. Bagaimanakah makna hari pendidikan nasional menurut Anda?