Kerapu bebek atau dengan nama latinnya (Cromileptes alitivelis). Ada hal yang unik jika kita melihat bentuk dari kerapu ini yaitu kepala yang berukuran kecil dengan moncong agak meruncing.
Dikarenakan kepala yang kecil mirip moncong bebek, maka jenis ini popular sebagai kerapu bebek. Namun, ada pula yang menyebutnya sebagai kerapu tikus karena bentuk moncongnya yang meruncing menyerupai moncong tikus.
Kerapu ini digolongkan sebagai ikan konsumsi bila bobot tubuhnya telah mencapai 0.5 – 2 kg/ekor. Ikan ini bisa mencapai panjang tubuh 70 cm atau lebih, namun yang dikonsumsi, umumnya berukuran 30-50 cm.
Kerapu bebek tergolong ikan buas yang memangsa ikan-ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. Seperti yang diceritakan oleh pembudidaya bahwa ikan ini merupakan komoditas ikan laut yang bernilai tinggi dipasaran baik lokal maupun internasional dengan harga per kilogramnya mencapai Rp. 700.000.
Ikan ini mengandung Omega 3 (salah satu jenis lemak tak jenuh yang sangat baik bagi tubuh) dengan kandungan 200 mg yang mempunyai efek mampu mencerdaskan anak-anak, menyehatkan mata, menurunkan kadar kolesterol tinggi, anti inflamasi dan mencegah penyakit alzheimer.
Di samping itu ikan ini juga mengandung asam amino, vitamin B kompleks, taurin dan selenium yang berfungsi membangun jaringan, meningkatkan imunitas tubuh, merawat sistim pencernaan dan antioksidan.
Yang perlu kita ketahui bahwa ikan kerapu bebek merupakan ikan yang dilindungi. Akan tetapi ada kebijakan dari pemerintah dengan mengeluarkan intruksi bahwa ikan yang dijual merupakan ikan kerapu yang dibudidayakan.