Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Mengenal Daulang, Si Kertas Khas Indonesia yang Terlupakan

Mengenal Daulang, Si Kertas Khas Indonesia yang Terlupakan

- Selasa, 21 Februari 2017 | 16:00 WIB
Mengenal Daulang, Si Kertas Khas Indonesia yang Terlupakan

Kulit kayu kabarnya sudah pernah diolah oleh nenek moyang kita menjadi makanan hingga pakaian yang digunakan oleh bangsawan.

Ada satu benda yang akhirnya memiliki peran penting bagi bangsa Indonesia, yakni mengolah kulit kayu menjadi sebuah kertas.

Ya, kertas inilah yang kemudian menjadi kertas khas milik Indonesia yang bernama daulang. Kedengarannya seperti daur ulang bukan?

Bahan baku pembuatan kertas ini adalah kulit pohon paper mulberry (Broussonetia papyryfera Vent) atau dalam bahasa sunda disebut pohon saeh.

Hal yang harus dilakukan adalah menguliti kulit kayu saeh, kemudian ditumbuk atau dipukul (disamak), diperam, dan dijemur di terik matahari.

Hingga abad ke-18, sebelum kertas lain masuk ke Indonesia, daulang merupakan kertas yang paling banyak dipakai oleh bangsa Indonesia.

Bahkan di beberapa naskah kuno Kakawin Ramayana yang berasal dari abad ke-9, terdapat bukti mengenai penggunaan daulang di Indonesia.

Namun karena tergeser dengan kedatangan kertas berwarna putih dari luar Indonesia, lambat laun penggunaan kertas ini mulai ditinggalkan. Kini hanya tinggal segelintir orang saja yang masih memproduksi kertas tersebut.

Cari Artikel Lainnya